Sempat Kirim Foto Selfi ke Teman dan Minta Maaf kepada Keluarga
Polisi Sebut Mayat Wanita Tergantung Dalam Mobil Parkir Basement DPRD Riau, Murni Bunuh Diri

Seorang Wanita ditemukan tewas dalam keadaan gantung diri di sebuah mobil parkiran Basement Kantor DPRD Riau pada Sabtu, 10 September 2022 siang.
Pekanbaru, Oketimes.com - Paska ditemukan sosok mayat wanita tergantung di parkiran Basement Kantor DPRD Riau pada pada Sabtu (10/9/2022) lalu, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru, menyebutkan bahwa korban meninggal dunia, karena bunuh diri.
"Berdasarkan keterangan saksi-saksi, alat bukti rekaman CCTV alat bukti surat, alat bukti dari Ahli, petunjuk dan alat bukti pendukung keterangan lainnya, belum ditemukan adanya fakta yang mendukung atau mengarah tindak pidana sebagaimana dalam pasal 338 KUH.Pidana," kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Dr Pria Budi SIK MH, didampingi Wakapolresta AKBP Henky Poerwanto SIK MM, Kasat Reskrim Kompol Andrie Setiawan SIK SH, Kasubbid Yanmed Dokpol RS Bhayangkara Polda Riau Kompol Supriyanto, dan Kasi Humas Polresta Pekanbaru Iptu Lukman dalam konferensi persnya pada Jumat (16/9/2022) di Mapolresta Pekanbaru.
Kapolresta menyebutkan setelah selama 6 hari melakukan penyidikan, dengan mengumpulkan keterangan dan alat bukti, pihaknya telah memeriksa sebanyak 28 orang saksi, mendalami rekaman CCTv dan perangkat komunikasi yang sempat berhubungan dengan F.
Baca Juga : Astaga! Wanita Ini Ditemukan Tewas Tergantung di Dalam Mobilnya, Polisi Selidiki Penyebabnya
Kombes Pria Budi menjelaskan, bahwa dari 28 orang saksi tersebut, ada 1 saksi inisial HAM, teman korban yang berada di Tanjung Balai Karimun, sempat dikirimi foto Selfi oleh korban sebelum peristiwa itu terjadi.
"Dari handphone korban, korban sempat mengirim foto Selfi ke temannya yang ada di tanjung balai karimun, foto sebelum korban melakukan itu. Namun karena HAM lagi nyetir jadi tidak mengetahui foto itu sampai ke handphone nya. HAM sangat kecewa dan terpukul karena tidak mengetahui hal itu akan dilakukan oleh temannya," bebernya.
Tidak sampai disitu smabung Kombes Pol Pria Budi, pihaknya juga mengungkapkan bahwa korban juga sempat mengirim pesan maaf ke beberapa orang terdekat dan keluarganya.
"Selain mengirim foto Selfi ke temannya, F juga sempat mengirim pesan meminta maaf kepada kerabatnya dan beberapa temannya, termasuk temannya yang berada di tanjung balai Karimun," ungkap Kapolresta Pekanbaru.
Karena itu lanjut Kapolresta, pihaknya menyimpulkan bahwa kasus temuan mayat di basemaet DPRD Riau itu, merupakan murni aksi bunuh diri dengan cara menggantung diri.
Hal tersebut juga diperkuat oleh keterangan ahli Forensik RS Bhayangkara Polda Riau, dalam hal ini disampaikan oleh Kompol Supriyanto, Kasubbid Yanmed Dokpol RS Bhayangkara Polda Riau.
"Setelah dilakukan otopsi dengan penanggung jawab Prof Dr dr Dodi Afandi, menyatakan bahwa penyebab mati akibat kekerasan tumpul pada daerah leher. yang mana pola gambaran luka itu sesuai dengan pola luka kasus gantung. Untuk mekanisme matinya yaitu Asfiksia atau sumbatan jalan nafas," ungkap Kapolresta.
Selanjutnya, ia mengungkapkan temuan-temuan lainnya yang terdapat di tubuh korban. Dimana dalam jasad korban, pihaknya tidak menemukan adanya patah tulang atau patahan tulang-tulang rawan pada leher yang mengindikasikan mati akibat cekikan.
"Selain itu, kami juga menemukan jejak jerat di leher yang menggambarkan pola jerat dari arah depan kebelakang ke bagian atas, dan kami juga menemukan luka pada leher dalam istilah forensik disebut sebagai luka bekas berkam. Maka untuk kasus ini di dalam keilmuan, kami menyebutkan dengan inkonflik Hangings atau disebut gantung diri tidak sempurna," pungkas Kompol Supriyanto, Kasubbid Yanmed Dokpol RS Bhayangkara Polda Riau itu, meyakini.***
Komentar Via Facebook :