Perbaikan Sistim Drainase Kontraktor Ipal Tidak Becus, Rumah Warga Jalan Mangga Jadi Langganan Banjir

Kondisi rumah warga di Jalan Mangga No 82 Kelurahan Kampung Tengah Kecamatan Sukajadi Kota Pekanbaru, terendam banjir hingga setinggi lutut orang dewasa karena hujan sebentar, paska pemulihan drainase pekerjaan IPAL yang tidak becus dikerjakan PT Wijaya Karya-Karaga (KSO) selaku kontraktor IPAL SC1 pada Selasa (19/4/2022) sore.

Pekanbaru, Oketimes.com - Gegara sistim perbaikan drainase tidak becus dilakukan kontraktor Ipal di Jalan Mangga Kelurahan Kampung Tengah, Kecamatan Sukajadi Kota Pekanbaru, sejumlah rumah di wilayah tersebut terendam banjir, karena diguyur hujan yang hanya beberapa menit pada Selasa (19/4/2022) sore.

"Rumah kami jadi kebanjiran, gegara sistim perbaikan drainase kontraktor IPAL tidak becus memperbaiki sistim drainase di depan rumah kami. Air masuk hingga ke dalam rumah setinggi 50 centimeter yang membasahi peralatan rumah dan barang elektonik kami rawan rusak," kata Dian Sukri Nasution warga Jalan Mangga kepada oketimes.com pada Selasa sore lewat ponselnya.

Dikatakan Dian, permasalahan dan keluhan perbaikan sistim drainase tersebut, sudah berulang kali disampaikannya kepada pihak kontraktor IPAL SC I yang saat ini masih dilakukan PT Wijaya Karya-Karaga (KSO), namun lagi-lagi keluhan warga tersebut seakan tidak dipedulikan kontraktor alias buang badan.

"Kami sudah berulang kali menyampaikan permasalahan perbaikan sistim drainase ini kepada kontraktor, tapi mereka seakan tidak peduli," keluh Dian kecewa.

Lantaran itu, kata Dian, dia hanya bisa menyampaikan kepada pihak yang bersangkutan atau Pemko Pekanbaru lewat PUPR Kota Pekanbaru dan Satker PSPLP Riau, agar menegur PT Wijaya Karya-Karaga (KSO) selaku kontraktor IPAL SC1, agar merespon keluhan warga setempat dengan segera.

"Jika tidak ada etikad baik mereka, kami akan memberikan somasi kepada penyelenggara Sakter PSPLP Riau dan Kontraktor, dan menolak keberadaan proyek IPAL yang terkesan asal jadi ini ke aparat penegak hukum," tegas Dian.

Seperti diberitakan, meski sudah beberapa kali dilakukan perpanjangan kotrak, pekerjaan proyek Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) yang dilakukan Satuan Kerja (Satker) Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Permukiman Provinsi Riau (PSPLP Riau) bersama PT Wijaya Karya-Karaga (KSO) SC1 dan PT. Hutama Karya-Adhi Karya (SC2) selaku kontraktor pelaksana, untuk kesekalian kalinya terjadi kemoloran, paska perpanjangan kontrak berakhir pada 31 Maret 2022 lalu.

Kemoloran proyek SPALD-T yang nantinya akan dijadikan sanitasi sistim pembuangan air limbah septictank rumahan warga tersebut, kini semakin memperpanjang keresahan warga sekitar proyek dan pengguna jalan yang melintas di sejumlah ruas jalan titik lokasi proyek Ipal dalam dua kecamatan, yakni kecamatan Sukajadi dan Senapelan Kota Pekanbaru.

Hal tersebut terbukti terjadi berdasarkan observasi dan pemantauan Team Indep Reporting oketimes.com  selama sepekan terakahir, yakni sejak 31 Maret 2022 hingga Kamis 7 April 2022 sore tadi. Pekerjaan Ipal di dua kecamatan tersebut, hingga kini masih berlangsung dan belum tuntas dikerjakan oleh rekanan secara utuh dalam pelaksanaannya hingga kini.

Hal itu tampak seperti pekerjaan Ipal di Jalan Mangga, Ababil, Amalin, Dagang, Rajawali, Balam, KH Ahmad Dahlan, Bangau, Kasawari, Nuri hingga ke Simpang Lampu Merah Jalan Durian KH Ahmad Dahlan di wilayah kecamatan Sukajadi Kota Pekanbaru, pekerjaan ipal sudah selesai, namun untuk pemulihan badan jalan bekas galian Ipal, masih berlangsung dan belum tuntas dikerjakan oleh PT Wijaya Karya-Karaga (KSO) dalam paket SC1 hingga kini.

Ironisnya, dalam perbaikan badan jalan pengaspalan hotmix dan perbaikan saluran drainase di pingiran badan jalan, terkesan asal jadi, dan tidak memenuhi standar kuantitas serta mutu kualitas pemulihan badan jalan tersebut seperti semula.

Anehnya lagi, kendati rekanan sekelas BUMN mengerjakan proyek tersebut, namun kualitas badan jalan dan saluran drainase dalam pemulihan badan jalan tersebut, diragukan masyarakat. Karena hasil pekerjaannya, terkesan asal jadi dan menimbulkan keresahan warga sekitar dan pengguna jalan di sejumlah ruas titik badan jalan tersebut hingga kini.

Yang lebih parah lagi, dalam pekerjaan SPALD-T di wilayah Kecamatan Senapelan Kota Pekanbaru (SC2), pekerjaan Ipal masih saja berlangsung di jalan Melati, Melur, Cempaka, M Yamin, Dr Lemena, Sam Ratulangi, Juanda, Ahmad Yani, Teratai Pasar Kodim, Alanuddinsyah dan Saman Hudi hingga persimpangan jalan Jenderal Sudirman Ujung dan Juanda - Setia Budhi.

Disejumlah ruas badan jalan tersebut, pekerjaan belum tuntas dikerjakan rekanan oleh PT. Hutama Karya-Adhi Karya (paket SC2), termasuk pemulihan badan jalan dan sistim saluran drainase. Akibatnya, tidak sedikit, warga sekitar dan pengguna jalan mengeluarkan kata-kata cibiran atau caci maki masyarakat hingga kini.

Terkait hal itu, Kepala Satuan Kerja (Satker) Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Permukiman Provinsi Riau, Yenni Mulyadi ST MT, saat dihubungi dua nomor ponselnya di momor 0813 60025XXX pada Selasa (19/4/22) sore sedang dalam kedaan tidak aktif, meski dihubungi berkali-kali.

Pesan pendek pertaanyaan yang dikirimlan lewat perpesanan ponsel dan gawainya juga tidak dibalas, hingga berita ini diturunkan.***


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait