Surati Kejati Riau
BARA JP Riau Curigai Pembangunan 3 Puskesmas di Rohul

Boyke Parpati, Sekretaris DPD Barisan Relawan Jokowi Presiden, Jalan Perubahan (BARA JP) Provinsi Riau.
Pekanbaru, Oketimes.com - Barisan Relawan Jokowi Presiden, Jalan Perubahan (BARA JP) Provinsi Riau, mencurigai pelaksanaan pembangunan 3 Puskesmas di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) yang diduga tidak memenuhi standar dalam dokumen perencanaan. Selain itu, juga diduga pekerjaan pada puskesmas terkesan acak kadut.
"Berdasarkan dokumen yang kita diterima, diketahui 3 paket pembangunan itu salah satunya berlokasi di Kecamatan Bangun Purba (Puskesmas Bangun Purba) dengan nilai penawaran terkoreksi sebesar Rp 5.061.058.212,52 tahun anggran 2021, dimenangkan CV. Kaesa selaku kontraktor pelaksana," kata Sekretaris DPD Barisan Relawan Jokowi Presiden, Jalan Perubahan (BARA JP) Provinsi Riau, Boyke Parpati kepada medi ini pada Selasa (01/03/2022) di Pekanbaru.
Selanjutnya sambung Boyke, lokasi pembangunan puskesmas kedua berada di Kecamatan Rambah (Puskesmas Rambah, dengan penawaran terkoreksi sebesar Rp 4.843.267.678,11 tahun anggaran 2021, yang dimenangkan CV. Nuansa Bangun Persada selaku kontraktor pelaksana.
"Ketiga adalah pembangunan puskesmas di Kecamatan Rokan IV Koto II, yang dimenangkan CV. Muara Jaya Abadi selaku rekanan dengan nilai penawaran terkoreksi sebesar Rp 4.899.273.745,16, tahun anggaran 2021," beber Boyke.
Menurut Boyke, pembangunan ketiga puskesmas tersebut, jauh dari spesifikasi yang telah ditentukan, bahkan pekerjaan pada beberapa bahagian terkesan asal jadi.
"Saat di lokasi, kami menemukan ada beberapa bahagian dinding puskesmas sudah terlihat keretakan dan rembesan air. Karena itu, kami lakukan uji petik dan kami menduga mutu beton pada Puskesmas sudah tidak sesuai dengan spesifikasi," ungkap Boyke.
Lebih lanjut kata Boy dalam sapaan akrabnya, juga mengatakan pekerjaan pada partisi terkesan jauh dari kata pekerjaan profesional, sebab dalam pekerjaan jendela dan pintu puskesmas, terlihat kerenggagan atau jarak antara daun jendela dengan yang lain tidak senarai dan jaraknya berjauhan dengan sama lain.
"Itu hanya beberapa bahagian saja yang kami sampaikan, masih ada beberapa bahagian lagi yang kami duga belum terlaksana", ungkap Boy lagi.
Menurutnya, berdasarkan informasi yang diterima DPD BARA JP Provinsi Riau, salah satu pembangunan puskesmas ada keterlibatan dari istri pengambil kebijakan.
"Kita tidak membenarkan jika ada istri para pemangku pengambil kebijakan yang ikut ambil andil dalam pembangunan puskesmas tersebut, tetapi paling tidak ya jangan jugalah bermain terkait spesifikasi, ini kan miris, sudahlah istri pejabat masih main receh juga, kasihan dong rakyat Rokan Hulu", sebut Boy sembari tertawa kecil.
Dipenghujung pernyataannya, Boy juga mengaku telah menyurati pihak Kejati Riau, terkait dugaan tersebut dan meminta pihak Kejati Riau, agar menindaklanjuti surat atau laporan dari masyarakat.
"Kami meminta, Kejati untuk respon atas laporan yang masuk, diberi penjelasan kepada masyarakat, jangan hanya diam saja", pungkas Boyke Parpati meyakinkan.***
Komentar Via Facebook :