Produksi Bawang Merah P4S Karya Nyata Kian Meningkat

BANGKINANG,oketimes.com-Produksi bawang merah di lahan uji coba lokasi Pusat pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Karya Nyata, Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar semakin meningkat. Kondisi tersebut membuat Bupati Kampar Jefry Noer makin optimis mengembangkan program pertanian bawang merah di Kampar.

Panen bawang merah di lokasi P4S dilaksanakan oleh Bupati Kampar H. Jefry Noer SH bersama anggota DPR RI H. M. Nasir, Kepala Dinas (Kadis) Pertanian dan Tanaman Pangan Holtikultura Hendri Dunan SP, MMA serta para peserta pelatihan P4S, Ahad (26/10).

Sembari melakukan panen, Bupati terus menyemangati peserta pelatihan agar memperhatikan kualitas bawang yang dipanen, misalnya kualitas bawang yang ditanam lebih dalam atau yang lebih dangkal.

"Jadi kita panen ini tidak hanya sekedar mencabut-cabut saja, tetapi perhatikan kualitas bawangnya, ini jadi pelajaran agar ke depan semakin baik lagi," ujarnya.

Dijelaskannya, bervariasinya hasil panen karena ada gangguan gulma, sehingga bawang berebut makanan dengan gulma. Terlebih, gulma tumbuhnya cepat luar biasa. Menyikapi hal ini, di salah satu blok sudah mulai dilakukan uji coba menggunakan mursa atau plastik penutup, yang berguna menekan pertumbuhan gulma. 

"Kemarin itu gulma tumbuh karena kekurangan tenaga kerja. Makanya jika dipasang mursa, gulma tentu tidak tumbuh lagi. Semoga hasilnya nanti lebih baik," tukasnya.

Usai panen, Bupati kembali memotivasi para peserta P4S dan menyampaikan arahan bahwa pertanian bawang merah sangat menjanjikan bila dilakukan dengan teliti dan sungguh-sungguh. Setelah selesai pelatihan, petani akan diberikan pinjaman Rp30juta, dan disarankan untuk membuka lahan pertanian bawang tahap pertama seluas 2000 meter per segi saja. 

Bila berhasil, maka dilanjutkan dua kali lipat, dan pinjamannya pun akan makin meningkat diberikan oleh bank untuk pengembangan usaha.

"Kalau sudah berhasil menanam bawang, dan memperoleh tambahan pinjaman, maka kembangkanlah usahanya, jangan pula menambah istri,"ujar Jefry bergurau disambut derai tawa peserta. Kepada Riau Pos, Jefry memaparkan bahwa hasil panen di lokasi pelatihan sudah sangat baik, karena PH tanah lokasi penanaman juga sudah mencapai 5,8 hingga 6.
 
Meski hasil panen di lokasi P4S, belum melampaui hasil di Brebes, namun Jefry optimis bahwa hasil ke depan akan lebih baik seperti di Sei Geringging Kamparkiri yang sudah melebihi hasil di Brebes.
 
"Di lokasi pelatihan ini masih berkisar 8-9 ton per hektare, sedangkan di Geringging berat basah mencapai 23 ton per hektare atau kering sekitar 12 ton per hektare," ujarnya.

Sementara itu, Anggota DPR RI H M Nasir melihat Bupati Kampar Jefry Noer yang mau turun ke rakyat, membangun peningkatan ekonomi sangat baik masyarakat, sangat patut diapresiasi. Keberanian dalam membangun sangat diperlukan oleh pemimpin. 
 
"Beliau cukup baik berani membangun daerahnya terutama di sektor pertanian. Hal ini cocok dengan potensi daerah kita, bila pertanian kuat, maka tentunya ekonomi stabil. Saya bangga, ada Bupati seperti Jefry Noer,"ujarnya.

Nasir menyebutkan bahwa Jefry adalah figur pemimpin yang mau membangun sampai ke akar rumput, mau berkeringat untuk rakyatnya. Meski Bawang merah ini sangat riskan di Riau, dengan keberanian dan kegigihan, kemahiran, uji coba bawang merah  berhasil di Kampar. "Ke depan, saya juga akan berusaha membantu untuk aliran dana pusat untuk dialirkan ke Kampar. Saya mendukung upaya pengembangan bawang merah ini sehingga Kampar kelak bisa menjadi sentranya," tukasnya. (sy)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :