Diduga Dampak Limbah Sejumlah PKS
Kasus Pencemaran Sungai dan Matinya Ribuan Ikan di Rohul, Dilaporkan ke Menteri LHK

Foto Insert : Pencemaran air sunagai di Kabupaten Rokan Hulu, Riau, yang menyebabkan ribuan ikan mati dan surat notulen hasil rapat Dinas LH Kab Rohul dengan Perusahaan PKS dan masyarakat desa setempat. (Foto: istimewa)
Jakarta, Oketimes.com - Kasus pencemaran sungai di Kecamatan Tambusai, Tambusai Utara dan Kecamatan Kepenuhan, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) Provinsi Riau, resmi dilaporkan ke Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI pada Jumat (26/11/2021) di Jakarta.
"Surat Resmi Laporan Pengaduan Masyarakat itu, diterima langsung staf Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, atas nama Nuri," kata Aktivis Larshen Yunus didampingi perwakilan masyarakat setempat kepada wartawan pada Jumat (26/11/2021) di Jakarta.
Dijelaskan Larshen Yunus, pasca matinya ribuan ekor ikan di Sungai Batang Sosah, Dusun Kuala Tambusai, Desa Sungai Kumanggo dan Desa Sei Rokan Jaya (Seroja), Kabupaten Rokan Hulu, Riau, baru ini, bikin masyarakat desa setempat, resah dan ketakutan, akibat adanya dugaan limbah beracun disepangjang aliran anak sungai tersebut.
Pencemaran tersebut lanjut Larshen Yunus, diduga kuat akibat adanya limbah PKS yang diduga dari beberapa perusahaan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) seperti PT Torgand di Desa Rantau Kasai, PT Nagamas Agro Mulia (NAM) dan PT Eluan Mahkota (EMA) di sepanjang kawasan anak sungai desa setempat.
Ia juga menyebutkan surat tersebut memastikan, bahwa proses penegakan hukum terkait kelalaian dan sikap sepele pihak perusahaan mesti dijawab dengan upaya yang lebih serius lagi.
"Bagi kami, Laporan ini adalah wujudnyata atas perlawanan masyarakat terhadap sikap kesewenang wenangan pihak perusahaan terhadap negeri ini, terutama bagi Kabupaten Rokan Hulu, negeri seribu suluk nan hijau," ungkap Larshen Yunus.
Dia juga menegaskan, tak ada tempat bagi perusahaan yang suka-suka hatinya merusak sumber daya alam negeri ini.
"Ikhtiar kami tetap sama, bahwa upaya menghadirkan keadilan adalah nomor satu. Dengan demikian, semangat untuk memperbaiki negeri akan terwujud melalui sosial control seperti ini" harap Larshen Yunus, alumni sekolah vokasi mediator Universitas Gadjah Mada (UGM) Yoyakarta tersebut.
Terakhir, informasi yang diterima dari masyarakat setempat, terkait tercemarnya Sungai Batang Sosah, Sungai Sitalas dan Sungai Rokan masih sama, yakni airnya keruh, berbau dan diduga sudah terkontaminasi oleh limbah hasil pembuangan Pabrik Kelapa Sawit (PKS).***
Komentar Via Facebook :