Sentuhan Keibuan di Kebun Bibit Rakyat, Hasilkan Bibit Kondisi Prima

Tim Sub Direktorat Pengendalian Peredaran Benih, Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Subdit P2B Dit PTH KLHK) bersama BPDASHL Indragiri Rokan, lakukan kunjungan ke lokasi Persemaian Kebun Bibit Rakyat (KBR) di Nagari Tanjung Balik, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.

Sumbar, Oketimes.com - Tim Sub Direktorat Pengendalian Peredaran Benih, Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Subdit P2B Dit PTH KLHK) bersama BPDASHL Indragiri Rokan, lakukan kunjungan ke lokasi Persemaian Kebun Bibit Rakyat (KBR) di Nagari Tanjung Balik, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.

Hasil pemantauan, memperlihatkan bukti implementasi pengarusutamaan gender dalam program pemerintah, yang berbasis pemberdayaan masyarakat.

Bentuk nyata peran aktif perempuan dalam pelaksanaan program pemerintah dapat tergambarkan dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Cemara. Kelompok yang beranggotakan 26 orang ibu-ibu rumah tangga paruh baya ini mendapat apresiasi dari Tim Subdit P2B Dit PTH KLHK yang diketuai oleh Nurul Iftitah, S.Hut, M.Si.

Dalam pemantauan, didapati pertumbuhan bibit mahoni yang telah disemaikan oleh KWT Cemara dalam kondisi sangat baik, begitu juga dengan jenis-jenis bibit lainnya.

"Saya mengapresiasi kinerja KWT Cemara, persemaian ini rapi dan terpelihara. Saya yakin hal ini terwujud karena adanya sentuhan keibuan dan kasih sayang para perempuan KWT Cemara," ujar Nurul.

Nurul mengapresiasi kekompakan dan solidaritas perempuan KWT Cemara. Seragam merah dan hiruk-pikuk canda tawa menggambarkan semangat, keceriaan, kebersamaan dan kekuatan tekad dari wanita-wanita KWT Cemara.

Ia mengharapkan agar kelompok ini tetap semangat dalam menekuni usaha persemaian bibit ini kedepannya.

Namun, di tengah keberhasilan pembibitan oleh KWT Cemara, sangat disayangkan masih terdapat masyarakat di luar kelompok yang tidak percaya dengan program pembibitan dan penanaman yang dilakukan pemerintah.

"Dalam program sejauh ini tidak ada kendala, namun sayang masih ada masyarakat di luar anggota kelompok yang belum yakin pada program penanaman yang difasilitasi pemerintah, mereka takut lahan yang telah dikelola akan diambil alih kembali. Kami harap Bu Nurul dan pihak BPDAS dapat mempertegas informasi ini agar tidak semakin simpang-siur” ungkap Rosna, Ketua KWT Cemara.

Wali Nagari Tanjung Balik yang diwakili salah seorang perangkatnya, Hendrizal, menyampaikan pentingnya penjelasan kembali kepada masyarakat mengenai program penanaman yang dapat memberi manfaat bagi pembangunan Nagari Tanjung Balik.

Menurutnya, penegasan ini dibutuhkan agar masyarakat tidak takut dengan isu pengambilalihan lahan.

Hendrizal juga mempertimbangkan mengenai lahan-lahan eksternal seperti Tanah Kas Nagari dan fasilitas umum di luar lokasi yang telah dipetakan agar dapat ditanami bibit KBR menimbang manfaatnya yang baik bagi masyarakat.

"Isu pengambilalihan lahan itu adalah hoaks, lahan masyarakat yang telah bersertifikat tentu menjadi hak penuh bagi masyarakat untuk mengelola dan memanfaatkannya. Sedangkan lahan dalam kawasan hutan yang telah dikelola masyarakat, agar dapat dimanfaatkan dengan bijak, terutama hutan lindung sebagai pengatur sistem tata air dan penyangga kehidupan yang sangat vital” ucap Desmantoro, tim BPDASHL, menegaskan.

"Pemerintah juga telah menyiapkan skema perhutanan sosial seperti HKm, Hutan Nagari, dan Hutan Adat untuk mendorong agar masyarakat mendapat legalitas dalam mengelola hutan tersebut," imbuhnya.

Terkait penanaman bibit KBR, Desmantoro berharap agar distribusi dan penanaman diprioritaskan untuk lahan-lahan yang telah dipetakan atau termasuk dalam Rancangan Penanaman Bibit KBR.

"Nanti, apabila target luasan tanam pada Peta RPB KBR telah terpenuhi, silahkan kelompok mengakomodir permintaan dari masyarakat di luar kelompok. Jangan lupa didata koordinat lokasi, diambil fotonya, dan didata betul berapa jumlah bibit dan jenisnya. Apabila bibit KBR tidak memenuhi, maka masyarakat dan Pemerintah Nagari juga dapat mengajukan permohonan bibit secara langsung kepada BPDASHL Indragiri Rokan, insya Allah akan kita fasilitasi," jelas Desmantoro.

Mengenai pendampingan dalam program ini, Idrus selaku pendamping KBR KWT Cemara menyampaikan bahwa dalam mengelola KBR ini kelompok selalu didukung oleh Pemerintah Nagari Tanjung Balik serta KPHL Lima Puluh Kota.

"Saya selaku pendamping KBR yang ditunjuk menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah nagari dan pihak KPHL Lima Puluh Kota. Dengan adanya dukungan ini, ibu-ibu KWT Cemara kian bersemangat. Terima kasih yang sebesar-besarnya juga kami sampaikan secara khusus kepada BPDASHL Inrok selaku fasilitator program KBR," ucap Idrus.

Desmantoro menilai bahwa dalam program ini, kelompok harus membuktikan kinerja terbaik untuk reward dan keberlanjutan kemitraan kedepannya. Capaian kinerja kelompok saat ini akan menentukan keberlanjutan kerjasama dengan pemerintah di tahun mendatang.***


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait