"Muhammad Ali Baik-Baik Saja"

Muhammad Ali bersama sang putri dalam keadaan baik

NEW YORK – Beberapa hari belakangan ini kondisi legenda tinju dunia Muhammad Ali dikabarkan memburuk. Namun hal itu langsung dibantah oleh dua putri Ali, Hana dan May May yang menyatakan jika keadaan ayahnya baik-baik saja meski sudah sulit bicara.

Petinju yang memiliki julukan Si Mulut Besar itu sudah 30 tahun mengidap penyakit Parkinson yang dideritanya sejak 1984 silam. Isu tentang kondisinya mencuat usai Ali tak dapat menghadiri premier film terbarunya yang berjudul I Am Ali.

"Sayangnya beberapa anggota keluarga yang tidak mengerti Parkinson mungkin salah bicara, karena mereka tidak sering melihat keadaannya. Mereka mengira keadaannya lebih buruk dari saat ini. Tapi dia baik-baik saja, tidak perlu khawatir," jelas May May di acara NBS seperti dilansir DailyMail, Jumat (17/10/2014).

"Bagi saya hal ini membuat saya frustrasi, Ayah masih dapat berkomunikasi dan untungnya kami masih bisa berbicara dengannya dan lebih sering menemuinya dibanding orang lain, suaranya hanya lebih pelan tapi kami masih bisa mendengar. Sekarang kami harus bersyukur atas hal ini," tambah Hana.

Penyakit yang diderita sang legenda tinju itu disebabkan oleh pukulan-pukulan yang menerpa wajahnya ketika dia masih aktif di ring tinju. Tapi meski tengah didera cedera, bagi kedua putri sang Ayah adalah inspirasi dalam hidup.

"Bagi kami dia lebih besar dari hidup kami. Dia mengejar-ngejar kami dengan topeng Hallowen meski ketika itu bukan Halloween. Dia selalu memiliki lelucon dan melakukan trik sulap," kenang  Hana ketika kecil

"Dia memiliki sisi spiritual yang cukup dalam," tambah May.

Pada acara peluncuran film I Am Ali itu, dua putri peraih media emas di Olimpiade Roma 1960 lalu bisa menginspirasi banyak orang dan lebih mengenal perjuangan  pria berusia 47 tahun itu dalam memperjuangkan kesetaraan hak bagi setiap warga Negara tak peduli apa warna kulitnya.

"Banyak sekali jurnalis yang mengatakan mereka mengetahui semuanya tentang Muhammad Ali tapi saya berbicara kepada orang yang berusia di bawah 30 tahun dan mereka tidak mengetahui sejarah dia. Saya ingin mereka mengambil pelajaran, menjadi diri sendiri dan bebas. Masih banyak diskriminasi dan kesenjangan di daerah ini; setiap orang sama. Ayahku sampai hari terakhirnya masih berjuang untuk hal kesetaraan. Anda bisa memilih Agama yang Anda mau, Anda bisa mengubah nama dan siapa diri Anda dan maju," tuntasnya.


(FAP/okezone)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait