Aksi Spontanitas Selamatkan Kawasan Hutan
Masyarakat Dusun Plambayan Kota Garo Lakukan Pemulihan Buffer Zona

Guna menjaga kelestarian alam dan tata kelola air di areal Buffer Zona di Dusun Plambayan Desa Kota Garo Kecamatan Tapung Hilir, Kabupatan Kampar, Riau, sebanyak 30 orang masyarakat setempat melakukan aksi spontanitas penghijauan di areal tersebut yang berbatasan antara Taman Hutan Rakyat Tahura Minas dengan Hutan Tanaman Industri PT. Arara Abadi Group Sinarmas pada Sabtu (9/10/2021) di lokasi tersebut.
Tapung Hilir, Oketimes.com - Guna menjaga kelestarian alam dan tata kelola air di areal Buffer Zona di Dusun Plambayan Desa Kota Garo Kecamatan Tapung Hilir, Kabupatan Kampar, Riau, sebanyak 30 orang masyarakat setempat melakukan aksi spontanitas penghijauan di areal tersebut yang berbatasan antara Taman Hutan Rakyat Tahura Minas dengan Hutan Tanaman Industri PT. Arara Abadi Group Sinarmas pada Sabtu (9/10/2021) di lokasi tersebut.
"Kami cukup prihatin dengan kondisi hutan Buffer Zona yang sudah rusak, padahal lahan tersebut semestinya tetap terjaga untuk menjaga paru-paru dunia dan kesinambungan ketersediaan air," kata salah satu penggagas warga setempat Tampan kepada wartawan pada Sabtu (9/10/2021) di lokasi.
Dijelaskan Tampan, dirinya bersama masyarakat Dusun Plambayan, merasa prihatin atas deforestasi hutan penyangga tersebut, sehingga dengan inisiatif masyarakat, mereka melakukan aksi spontanitas penanaman pohon kehiudpan seperti jenis pohoan Mahoni, Aren, Coklat dan Karet di lokasi lahan tersebut.
"Tujuannya agar kami dapat menghijaukan kembali areal penyangga tersebut dengan berkoordinasi dengan pihak PT Arara Abadi dan Kepala Desa Kota Garo," tegas Tampan.
Hal senada juga disampaikan Kondar selaku koordinator masyarakat Dusun Plambayan juga turut mengarahkan sekitar 40 orang masyarakat setempat untuk melakukan pemulihan kawasan hutan Buffer Zona atau penyangga.
"Kita harus lakukan upaya penanaman kembali hutan penyangga ini, agar ada cadangan hutan untuk sumber oksigen dan juga untuk keberlangsungan hidup hewan dan tanaman yang hanya ada tumbuh di desa kami. Maka kita lakukan penanaman pohon Karet, Aren, Mahoni dan Durian, kami melakukan penanaman kembali hutan penyangga dengan spontan dan inisiatif masyarakat," pungkas Kondar.
Sementara Aktivis Lingkungan Yayasan Sahabat Alam Rimba SALAMBA, turut mendukung kegiatan tersebut, dan siap akan berkolaborasi dengan masyarakat setempat.
"Kami selalu ada di pihak masyarakat tempatan yang berkeinginan melestarikan kembali hutan negara yang telah rusak, sebab lingkungan hidup harus terpelihara, tapi ekonomi masyarakat dapat terbantu," kata Ketua Yayasan Sahabat Alam Rimba SALAMBA Ir Ganda Mora MSi, yang juga alumni Pasca Sarjana Ilmu Lingkungan Universitas Riau itu meyakinkan.***
Komentar Via Facebook :