Gairah Merah KWT Cemara, Irpana: Menanam Bibit Pohon Sama dengan Menanam Kebaikan

Kepala BPDASHL Inarok, Irpana Nur, yang langsung didampingi Kepala Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL), Desmantoro berkunjung ke Kelompok Wanita Tani (KWT) Cemara (25/9/2021).
Lima Puluh Koto, Oketimes.com - Kecerian dan senyuman terlihat pada sekelompok wanita ketika menyambut kunjungan rombongan Kepala BPDASHL Indragiri Rokan (Inarok) dengan kostum merah yang dipakai menambah suasana tambah semangat.
Kali ini Kepala BPDASHL Inarok, Irpana Nur, yang langsung didampingi Kepala Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL), Desmantoro berkunjung ke Kelompok Wanita Tani (KWT) Cemara (25/9/2021).
KWT Cemara ini, merupakan kelompok pelaksana salah satu program RHL berbasis pemberdayaan masyarakat berupa Kebun Bibit Rakyat (KBR) yang berlokasi di Nagari Tanjung Baliak, Kec. Pangkalan Koto, Kabupaten 50 Koto.
Sebelum menyampaikan arahan dan diskusi, Kepala BPDASHL Inarok, Irpana Nur, atau yang biasa disapa Irpan terlebih dahalu memperkenalkan diri.
Irpan menyampaikan apresiasi atas keterlibatan dan peran serta KWT Cemara karena dengan terlibatnya mereka dapat menjadi contoh nyata dari pengarusutamaan gender (strategi yang dilakukan secara rasional dan sistimatis untuk mencapai dan mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam sejumlah aspek kehidupan manusia) dalam hal pelaksanaan kegiatan RHL.
"Apresiasi kami sampaikan atas keaktifan dan kegigihan Ibu-ibu KWT Cemara untuk mendukung program penanaman RHL melalui kegiatan KBR", ucap Irpan.
Masih lanjut Irpan, menanam itu adalah hal penting yang harus dilakukan, termasuk juga oleh kaum perempuan.
"Kenapa menanam itu penting? Karena kehidupan manusia juga didukung oleh keberadaan tanaman, terutama pohon. Bahkan, manfaat pohon juga sangat banyak, selain untuk mengantisipasi perubahan iklim, memperbaiki lingkungan, juga berdampak baik bagi ekonomi dan kesehatan keluarga. Percayalah Ibu-ibu, bahwa menanam bibit pohon sama dengan menanam kebaikan" ungkap Irpan.
Pada saat sesi diskusi, salah seorang anggota KWT Cemara mengajukan pertanyaan terkait isu miring yang beredar bahwa lahan yang ditanami bibit KBR akan diambil oleh pemerintah.
Jawab Irpan bahwa dalam pelaksanaan program RHL, termasuk KBR tidak ada maksud pemerintah untuk mengambil-alih lahan yang sudah dimiliki atau digarap masyarakat.
"Kehadiran program RHL, termasuk KBR ini untuk membantu masyarakat meningkatkan tutupan dan produktifitas lahannya. Jadi Ibu-ibu jangan termakan isu adanya upaya pengambil-alihan lahan yang telah digarap atau dimiliki masyarakat melalui program penanaman, itu isu yang tidak benar", tegas Irpan.
Lanjut Irpan, bahwa semua program RHL itu baik dan berpihak kepada masyarakat, termasuk KBR ini.
"KBR merupakan media pembelajaran dan peningkatan keahlian masyarakat untuk memproduksi bibit secara mandiri", ungkap Irpan.
"Harapan kita, kedepannya unit-unit KBR ini bisa menjadi unit-unit usaha pembibitan yang dikelola oleh kelompok masyarakat", Kata Irpan.
Pada kesempatan itu juga, tidak lupa Irpan menanyakan pendapat kelompok mengenai sistem pembayaran insentif/upah kerja yang dilakukan secara akun ke akun.
Dengan kompak pengurus dan anggota menjawab bahwa sistem pembayaran tersebut sangat baik dan mereka mendukung sisteam tersebut.
"Jadi tidak ada kecurigaan anggota kepada pengurus, karena uangnya langsung masuk ke rekening masing-masing sesuai daftar kehadiran kerja" Jawab Bendahara KWT Cemara.
Senada, Irpan dan Desmantoro menyampaikan bahwa BPDASHL Inarok menjamin bahwa proses dan mekanisme pengelolaan kegiatan dan anggaran dilakukan secara transparan, akuntabel, dan anti KKN.
Dalam himbauannya, Irfan menyampaikan jika ada oknum yang mengatasnamakan BPDASHL Inarok atau pihak-pihak lainnya yang ingin mengutip atau melakukan pungli, agar dilaporkan kepada BPDASHL Inarok atau pihak yang berwajib.
"Untuk itu, kelompok diingatkan agar betul-betul berhati-hati dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan dan pengelolaa anggaran", imbau Irfan.
Dalam diskusi yang berlanjut, Ketua KWT Cemara ibu Rosna, menyampaikan saat ini kelompoknya tengah menyelesaikan pekerjaaan tahap 1 pembangunan KBR. Dimana sarana-prasarana pendukung KBR telah terbangun. "Sebahagian bibit telah siap. sebagian bibit lagi, sedang dalam masa perkecambahan", sampai Rosna.
Meski belum sepenuhnya, Rosna optimis mereka akan dapat menyelesikan seluruh rangkaian pekerjaan tahap berikutnya dengan tepat waktu.
Dikesempatan yang sama, Rosna menyampaikan bahwa kendala yang mereka hadapi adalah di perkecambahan benih mahoni.
"Sudah dua kali kami coba mengecambahkan benih mahoni, yang pertama, hanya 50% yang tumbuh, kedua kali ini, dengan perlakuan yang berbeda, alhamdulillah perkecambahan bisa mencapai 80%", ungkap Rosna dengan bangga.
Mengguatkan pernyataan Rosna, Idrus pendamping KBR, mengatakan dengan optimis bisa mengejar target jumlah bibit mahoni.
"Kami optimis bisa mengejar Pak, karena benih bersertifikat yang kita beli juga masih ada stoknya" ucap Idrus,
Mendengar kendala yang dihadapi KWT Cemara, Irpana langsung menginstruksikan Kasi RHL agar memberikan bimbingan teknis silvikultur jenis-jenis tanaman KBR.
"Bila diperlukan, ikut sertakan petugas persemaian yang sudah ahli dalam mengecambahkan dan merawat bibit untuk memberikan bimbingan teknis" perintah Irpana yang langsung dijawab siap oleh Kepala Seksi RHL, Desmantoro.
Tidak lupa dipenghujung pertemuan, Kepala Seksi RHL, Desmantoro menyampaikan beberapa saran atau kiat guna, perbaikan KBR KWT Cemara.
Di antaranya adalah melakukan sortasi bibit sesuai ukuran dan kondisi untuk memudahkan pemeliharaannya. Selain itu beberapa sarana pendukung agar diperbaiki dan ditata kembali.***
Komentar Via Facebook :