Bagian Satu

Duga Tidak Sesuai Dokumen Perencanaan, Pekerjaan SMAN Bernas Binsus Dicurigai

Lokasi Pembagunan SMAN Bernas Binsus di Jalan. H. Abdul Djalil, Kec. Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, tidak sesuai dengan dokumen perencanaan yang telah ditentukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Riau.

Pelalawan, Oketimes.com - Berawal dari informasi masyarakat yang diterima oketimes.com, terkait dugaan adanya kegiatan pembagunan SMAN Bernas Binsus di Jalan. H. Abdul Djalil, Kec. Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, tidak sesuai dengan dokumen perencanaan telah ditentukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Riau.

Team oketimes.com melakukan cek dan kroscek informasi pada Sabtu (25/9/2021) di lokasi, guna melihat pembangunan konstruksi SMAN Bernas Binsus di Kabupaten Pelalawan.

Berdasarkan hasil observasi dan merujuk pada dokumen perencanaan yang didapat oketimes.com, serta pantauan langsung oketimes.com dengan pola mencocokkan dokumen perencanaan dengan kontruksi yang masih berjalan pada tahap pengerjaan pondasi, ditemukan beberapa bahagian yang tidak sesuai antara dokumen perencanaan dengan konstruksi yang masih berjalan.

Berdasarkan dokumen perencanaan, pada detail pondasi, dilakukan proses penggalian tanah dengan kedalaman 55 cm dan lebar 80 cm, dengan rincian sebagai berikut, pasir urug tinggi 5 cm, lantai kerja beton tinggi 5 cm dan tinggi pondasi 15 cm kemudian tanah urug.

Merujuk pada gambar perencanaan kegiatan penambahan ruang kelas baru tersebut, diketahui pada tahapan pondasi, sebelum dilakukan cor beton pondasi dimulai kegiatan pasir urug pada dasar lantai atau dipermukaan tanah dengan ketinggian 5 cm dan  kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan pemasangan lantai kerja setinggi 5 cm dengan beton serta kemudian dilakukan cor beton untuk pondasi.

Namun saat oketimes.com bertanya terkait 2 (dua) kegiatan tersebut kepada mandor di lapangan, yang ingin identitasnya dirahasian menyebutkan bahwa kegiatan tersebut memang dikerjakan. Lantas kembali ditanya lebih lanjut terkait tidak terlihat pekerjaannya, mandor tersebut beralasan pasir urug dan lantai kerja rusak disebabkan oleh hujan.

Meski begitu, oketimes.com mencoba melihat langsung di titik lokasi pondasi dan terlihat sebahagian pondasi telah tergenang air hujan, namun genangan air tidak sampai memenuhi galian pondasi.

Sedangkan pada galian pondasi yang lain tidak terlihat jejak pasir urug dan lantai kerja, bahkan besi tulangan atau besi pondasi langsung diatas tanah.

Selain itu, untuk kegiatan pemasangan cerocok juga diduga tidak terlaksana sesuai dengan perencanaan. Dugaan tersebut karena dilokasi konstruksi tidak ditemukan alat untuk mematok cerocok, sedangkan struktur tanah dilokasi konstruksi merupakan tanah merah.

Terkait temuan tersebut, oketimes.com mencoba menghubungi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Ardison Bidang Pembinaan SMA di Dinas Pendidikan Provinsi Riau pada Senin (27/9/2021), dan mengatakan yang mana yang tidak dilaksanakan, gambar yang mana yang tidak dilaksanakan.

"Kata Bapak ada yang ngak sesuai, coba Bapak tanya sm (sama) konsultan dan kontraktornya yang ada di lapangan”, jawab Ardison dalam percakapan dengan awak media ini di lokasi proyek.

Kembali ditanya masalah cerocok yang diduga tidak terpasang sesuai dengan perencanaan, Ardison membantah langsung dugaan tersebut. "Tak mungkin masang cerocok tak sesuai gambar, masing cerocok pakai mesin” ungkapnya.

Selanjutnya Ardison juga ditanya terkait laporan progres kegiatan konstruksi tersebut, Ardison menjawab laporan tu mingguan, dilapangan kami ada konsultan pengawas.

Kemudian, terkait masalah apakah konsultan tidak memberikan laporan kepada PPK, Ardison berkilah dengan mengatakan tanya aja sama konsultan dan kontraktornya, sembari kembali bertanya kepada team oketimes.com. "Bapak pernah kolokasi tak", tanya Ardison.

Terkait hal tersebut Ardison mengaku sudah menanyakan kepada pihak kontraktor dan konsultan tidak ada yang datang dan mereka tak kan menghindar, karena pekerjaan harus sesuai dengan spek.

"Ngak apa-apa tanyakan aj (aja) langsung, saya tak mau pekerjaan tidak sesuai dengan spek dan saya udah sampaikan di group tidak ada pekerjaan yang tidak sesuai dengan spek kecuali lebih", ungkap Ardison.

Disinggung akankah pihaknya akan memanggil pihak kontraktor dan konsultan, Ardison mengatakan kalau memanggil kontraktor dan konsultan? Namun Ardison menyebutkan hal tersebut tidak perlu dia sampaikan kepada oketimes.com tanpa menjelaskan maksud dan tujuan pihaknya memanggil pihak kontraktor dan konsultan tersebut.

"Tak perlu Bapak atur pula saya do," tukas Ardison sembari mengakhiri pembicaraan dengan awak media ini.*** 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait