Antara Pasrah dan Bertahan Hidup Bersama Covid-19

Pemimpin Redaksi oketimes.com
Pekanbaru, Oketimes.com - Tingginya angka penyebaran covid-19 di beberapa kabupaten kota provinsi di ibu pertiwi, bikin masyarakat dan pemerintah gusar dan puyeng tujuh keliling hingga kini.
Segala cara dan upaya telah dilakukan masyarakat bersama pemerintah, mulai dari memberlakukan pembatasan berskala besar (PSBB), hingga penerapan Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro di tingkat RT, RW dan Kelurahan dan Kecamatan di wilayah kabupaten kota di Indonesia.
Namun upaya tersebut, hingga kini belum mampu menurunkan angka terkonfirmasi virus disease 2019 (covid-19) hingga kini.
Menariknya, pemerintah hingga kini telah gencar melakukan program vaskinasi massal hingga memberlakukan program satu juta sehari vaksin, untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).
Lagi, upaya tersebut, juga belum bisa membendung penyabaran virus tersebut hingga kini.
Terbaru, khusus di Pulau Jawa hingga Bali, pemerintah telah memberlakukan Program PPKM Darurat, sejak 3 hingga 20 Juli 2021 dua pekan kedepan.
Yang menjadi pertanyaan, ketika pemerintah dan masyarakat sudah jenuh melaksanakan program dan upaya dalam mencegah keberadaan virus tersebut, bagaimana langkah pemerintah dan masyarakat untuk, melakukan langkah selanjutnya.
Apakah pemerintah dan masyarakat harus rela menerima keberadaan virus tersebut di tengah masyarakat tanpa ada penangkalnya, atau kah siapa yang lebih bertahan hidup bersama virus covid-19 hingga batas waktu menentukan kekebalan sistim imun dan kesehatan tubuh manusia tergerus termakan virus.
Hal tersebut, bikin masyarakat saat ini menimbulkan kekwatiran masyarakat yang semakin tinggi, sehingga tidak sedikit masyarakat jatuh kedalam lembah kekwatiran yang berkepanjangan.
Akibat itu, tidak sedikit warga ini Indonesia yang bikin jatuh sakit, pingsan dan bahkan meninggal dunia. Kejadian tersebut tidak mengenal waktu dan batasan usia hingga kini.
Siapa saja bisa jadi korbannya, mulai anak kecil, remaja, dewasa, tua dan tidak mengenal kasta atau golongan. Semuanya, bisa jadi target nya.
Lantas bagaimana cara mengatasi persoalan itu semua?
Sebagai umat beragama, manusia hanya bisa berusaha untuk melakukan cara yang terbaik, bagi dirinya dan keluarga nya untuk keluar dari permasalahan tersebut.
Usaha tersebut, selain mencari yang terbaik untuk mengindari tempat-tempat penyebaran virus covid-19, menjaga kesehatan, dan meningkatkan imun dengan cara mengkomsumsi obat-obatan untuk meningkatkan sistim kekebalan tubuh dan mengikuti anjuran pemerintah.
Selain itu, cara lain juga masing-masing dilakukan masyarakat, ada yang melakukan isolasi mandiri dengan cara masing-masing, dan ada pula yang percaya dengan mengkomsumsi aneka rempah-rempah yang alami.
Bagi manusia yang cerdas dan beriman, solusi yang terbaik untuk dilakukan masyarakat saat ini adalah, lebih mengedepankan mawas diri dan mementingkan hidup sehat, ketimbang harus stres menunggu yang tidak pasti, semoga badai cepat berlalu.***
Komentar Via Facebook :