Deteksi Penyebaran Covid-19 Masuk ke Riau

Satgas Covid-19 Riau Berlakukan Test Swab Ulang di Bandara SSK II Pekanbaru

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Riau dr. Indra Yovi, Sp.P(K) dalam keterangan persnya pada Senin (28/06/2021) di Pekanbaru.

Pekanbaru, Oketimes.com - Guna mempersempit penyebaran virus corona di kota Pekanbaru, Tim Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Riau, akan memberlakukan test swab ulang antigen bagi siapa saja yang datang ke Riau lewat Bandara Sultan Syarif Kasim II dalam waktu dekat ini.

"Setiap orang yang akan datang ke Provinsi Riau, akan diperiksa sehari sebelum berangkat dari tempat asal orang atau penumpang, sebelum berangkat ke riau," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Riau dr. Indra Yovi, Sp.P(K) dalam keterangan persnya pada Senin (28/06/2021) di Pekanbaru.

Dijelaskan dr Indra Yovi, setelah hasil pemeriksaan swab antigennya positif, maka penumpang akan dilanjutkan ke pemeriksaan Swab PCR.

Namun lanjut Indra Yovi, jika hasil pemeriksaan PCR nya Positif, maka yang bersangkutan akan di isolasi sebelum melakukan aktifitas selama 10 sampai 14 hari. Hal tersebut juga berlaku terhadap orang tanpa gejala (OTG).

"Karena, ada kasus seseorang yang bekerja di luar provinsi riau yang pulang sekali dalam sebulan, sebelum berangkat dari kota asal dinyatakan negatif, namun setelah beberapa hari berada di Pekanbaru mulai merasakan sakit dan dilakukan pemeriksaan Swab PCR dinyatakan positif Covid-19," ulas Yovi.

Disamping itu lanjut dr Yovi, pemerintah Provinsi Riau juga sudah mengeluarkan surat edaran, yang menyatakan seluruh ruang isolasi yang ada di rumah sakit, walaupun kondisi kasus harian menurun tidak boleh dialihkan menjadi ruang perawatan non covid.

"Karena dalam setahun terakhir ini, ketika terjadi penurunan kasus di Pulau Jawa. Tren selalu diikuti menjadi peningkatan kasus di Provinsi Riau. Kita harus persiapkan, agar tidak kewalahan menghadapi lonjakan kasus seperti yang pernah terjadi sebelumnya," papar Indra Yovi.

Sedangkan untuk kegitan vaksinasi massal lanjut Yovi, pihaknya berharap agar penyelenggara tetap menerapkan Protokol Kesehatan dengan baik. "Karena kita tahu di sana, ada kerumunan-kerumunan dan antrian-antrian yang seharusnya itu bisa di tertibkan," ungkap dr Indra Yovi.

Dia juga mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan vaksinasi massal tersebut dilakukan, namun pihaknya memohon juga agar pihak-pihak yang melaksanakan dapat memperhatikan protokol kesehatan.

"Kalau tidak bisa mengatasi Protokol Kesehatan, maka kegiatan itu, harus di tinjau ulang secara teknis atau non teknis, agar tidak menjadi cluster baru akibat kegiatan vaksinasi massal tersebut," pungkas dr Indra Yovi meyakinkan.***


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait