35 Kerabat Istana Sri Menanti Negeri Sembilan Berkunjung ke Siak

Kunjungan kerabat istana Negeri Sembilan ke Siak.

SIAK, oketimes.com- Sebanyak 35 orang Rombongan Dato` dari kerajaan Sri Menanti Negeri Sembilan, Malaysia berkunjung ke Siak dalam rangka program Jejak Budaya antara kedua Daerah.

Rombongan kerabat diraja Negeri Sembilan ini disambut oleh Setdakab Siak HT Said Hamzah, Ketua Majlis Kerapatan Adat LAM Siak Zulkifli ZA, Sejarawan Riau OK Nizamil, Prof H Suardi MS, Tokoh Masyarakat Riau H Azali Johan SH dan sejumlah pengurus LAM Kabupaten Siak di Gedung LAM Siak Kampung Rempak, Sabtu (18/10).

Dalam sambutannya, Sekda menyatakan rasa terharunya dari kunjungan rombongan Datuk-datuk dari Negeri Sembilan Malaysia ini guna menjalin ikatan persaudaraan dan mengunjungi situs-situs sejarah yang ada hubungan dengan kerajaan Siak.

Disampaikan Sekda, pertemuan jejak budaya ini sangat kita hargai demi menjalin kembali budaya Siak dengan Negeri sembilan.

Sementara, menurut Dato Ibrahim bin Yahya Ketua Rombongan dari kerabat Diraja Istana Besar Sri Menanti Negeri Sembilan mengatakan bahwa Negeri Sembilan dengan Negeri Siak itu satu rumpun, dekat, satu tali persaudaraan yang sudah ada dari zaman kerajaan dahulunye karena kerajaan Negeri sembilan ini asal mulenya dari kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat, Bukittinggi dan termasuk juge Negeri Siak.

Dikatakan Dato Ibrahim Yahya, "Berajo ke Johor, Betali ke Siak, Betuan ke Minangkabau". Ungkapan di atas merupakan suatu dokumen yang boleh dijadikan bahan rujukan yang bernilai mengisahkan peristiwa sejarah yang berlaku, bahwa pertalian sejarah Negeri Sembilan, Negeri Johor dan Kerajaan Siak ada hubungan keluarga dan pertalian darah.

Dikatakan dalam Sebuah buku " Negeri Yang Sembilan" didalamnya menyatakan ada "Bertali ke Siak" hal ini bermaksud orang-orang Negeri Sembilan khususnya daerah Rembau kebanyakan mempunyai hubungan keluarga seperti halnya Datok Lela Balang dalam sejarah Negeri Sembilan berasal dari Siak pada abad 16 Masehi.

Disamping itu bentuk rumah adat, silsilah kerajaan adat istiadat juga tidak jauh bedanya, ungkap Datok Ibrahim.

Melalui program Jejak Budaya ini kite mengharapkan dapat mencari kembali perkaitan sejarah dan budaya yang ada di Siak serta dapat menambah pengalaman, pengetahuan serta mempererat hubungan silaturahim antara dua negeri.

"Mulai saat sekarang ini mari kite hidupkan kembali dan kite jalin lagi hubungan kekerabatan kite serta saling menjage marwah para orang-orang Melayu kite," ungkap Datok Ibrahim.(man)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :