Puncak HUT Tagana Ke-17, Menteri Sosial Akui Tagana Hidupkan Goro

Menteri Sosial Tri Rismaharini saat menghadiri puncak Hari Ulang Tahun (HUT) Tagana Ke-17 Bhakti Sosial dan Jambore Nasional di Plasza Pantai Timur Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat,

Jakarta, Oketimes.com - Puncak Hari Ulang Tahun (HUT) Tagana Ke-17 Bhakti Sosial dan Jambore Nasional di Plasza Pantai Timur Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, mengambil tema, "Sinergi bersama multi pihak, sukseskan Tagana menjaga alam" dihadiri langsung oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini, Rabu (31/03/2021).

Hadir Gubernur Jawa Barat yang diwakili Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Bupati Pangandaran, Forum Pimpinan Daerah Kabupaten Pangandaran, Kapolres, Dandim, Kajari, Pejabatan Esolon I dan II Kemensos, staf Khusus dan Mitra Kerja dari berbagai LSM, perintis Tagana dan Tagana seluruh Indonesia.

Sebelum menyampaikan sambutannya, Tri Rismaharini memberikan slogan bersama-sama "Are You Ready" yang diikuti semua tamu undangan yaang hadir dalam acara ulang tahun Tagana yang ke-17.

Menteri Sosial Tri Rismaharini menyampaikan bahwa, dirinya menjadi saksi, bagaimana para tagana di berbagai daerah, yang menjadi orang yang pertama saat terjadi bencana. Mereka bekerja dalam sepi tidak ada orang yang meliput tidak ada yang tau siapa yang bekerja.

"Tagana seolah-olah tidak ada, tapi Tagana hadir di tengah-tengah masyarakat. Terus terang, saya waktu itu, tidak memperhatikan Tagana ada untuk membantu, tapi begitu saya berada di Kementerian Sosial, saya jadi tau. Begitu luar biasanya mereka bekerja sama dengan BPBD daerah-daerah, meskipun tanpa suara. Mereka ada mesikipun itu bukan daerahnya. Mereka datang dari berbagai kota sekitar, tanpa ada yang menyuruh dan tanpa ada yang memerintah. Itulah Tagana yang luar biasa. Tagana Indonesia membuktikan bahwa Pancasila ada di tengah-tengah masyarakat, karena Tagana membuktikan, bahwa dengan Gotong Royong, maka penyelesaian masalah-masalah seberat apa pun, bisa dileselesaikan secara gotong royong," ujar Risma mengawali sambutannya.

Pada kesempatan itu, Tri Rismaharini juga mengatakan bahwa dirinya selalu ditanya, ibu bagaimana istirahat nya, makannya, tapi dibalik itu semua Taganalah yang luar biasa.

"Saya seringkali melihat mereka menyiapkan tempat tidur para pengungsi. Mereka menyiapkan makan para pengungsi, tapi kemudian saya bertanya, kamu tidur dimana, nggak tau ibu nanti tidur ditempat seadanya. Ayo makan sudah jam 11 malam, belum ibu belum selesai, itulah Tagana Indonesia yang selama ini tidak ada yang mengucapkan terima kasih dan tidak ada yang mengucapkan atau memperhatikan mereka," katanya.

Lantaran itu lanjut Risma, pada hari ulang tahun Tagana yang ke-17 tahun ini, dirinya mengucapkan terima kasih kepada seluruh Tagana di Indonesia dan menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo yang sangat memperhatikan para Tagana di seluruh Indonesia.

Dia berharap, Tagana semakin lengkap pengetahuannya, bagaimana kalau terjadi bencana di air. Kedua, yang di dorong saat ini adalah, kearifan lokal dan diserahkan kepada para nelayan di Pangandaran sudah dilatih dan disiagakan kalau terjadi sesuatu.

"Kenapa ini penting, Negara Indonesia adalah negara berada di titik yang rawan bencana. Kalau kita mengembangkan kearifan lokal seperti saat ini dimana para nelayan dilatih dan nanti akan diteruskan kepada semua warga untuk bagaimana siagan bencana," katanya.

Karena itu lanjut Risma, kearifan lokal ini sangat penting, terutama pada daerah-daerah yang memang berada di titik-titik, dimana terjadi rawan bencana.

"Untuk itu saya minta Bupati nelayan-nelayan di  Pangandaran  bisa terus dilatih untuk siaga bencana. Saya yakin kalau itu bisa kita lakukan maka kita bisa menekan kematian yang ditimbulkan oleh bencana. Jadi karena itu mari kita lakukan untuk menjaga kearifan lokal," pintanya.

Diakhir sambutanya, Menteri Sosial Tri Rismaharini sekali mengucapkan Dirgahayu Tagana yang ke 17 usia yang sudah cukup dewasa. "Sekali lagi mari kita buktikan dengan keberadaan Tagana kita hidupkan kembali Gotong Royong dan sinergi bersama multi pihak," pungkasnya.

Seperti diketahui bahwa, hasil verifikasi Tagana aktif pada 2020, saat ini terdapat 26.026 personel yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam setiap tahu menggela kegiatan regular, yaitu Peringatan HUT Tagana yang diperingati setiap 24 Maret.

Tagana yang selama ini telah ditunjukan dalam berbagai penyelenggaraan penanggulangan bencana berbasis komunitas. Kegiatan HUT Taganan, juga diisi dengan penyerahkan bantuan berupa truk serbaguna kepada Kabupaten Pangandaran, penyerahan hadiah pemenang Jambore, simulasi bencana oleh TMS, serta deklarasi nelayan siaga bencana.***


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait