Kadis DLHK Riau Terima Bibit Pohon Hantaran Kelompok Tani Hutan Bukik Ijau

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Riau, DR.Ir. Mamun Murod, MM (Kiri), menerima jenis bibit tanaman buah hutan endemik Riau bernilai jual tinggi dan langka keberadaannya dari Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Bukik Ijau, Hendri Yanto, Selasa (19/1/2021) pagi.

Pekanbaru, Oketimes.com - Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Bukik Ijau, Hendri Yanto menghadiahkan 8 jenis bibit tanaman buah hutan endemik Riau bernilai jual tinggi dan mulai langka keberadaan nya kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Riau, DR.Ir. Mamun Murod, MM, Selasa (19/1/2021) di Pekanbaru.

Kelompok Tani Hutan (KTH) Bukik Ijau merupakan sekelompok masyarakat petani yang hidup di sekitar Hutan Lindung Bukit Batabuh (HLBB), Provinsi Riau.

KTH ini dibentuk pada tahun 2016 di Desa Air Buluh, Kabupaten Kuantan Singingi yang saat ini telah meraih kelas Madya.

“Kami bersilaturahmi kepada pembina kami, yakni Dinas Kehutanan dan BPDAS untuk memperoleh dukungan (dalam) memperkenalkan Sentra Jernang dan Sekolah Tani Hutan yang kami mulai dari Kuantan Singingi,” ujar Hendri.

Adapun 8 bibit yang dihantarkan Hendri yaitu Jernang jantung, Jernang burung, Maneh, Kulun tunjuak, Kaki nyamuak, Melang taun, Ghitan dan Barangan (chest nut).

Ketujuh jenis bibit ini dibawa langsung oleh Hendri dari Desa Air Buluh yang berjarak tempuh sekitar 7 jam dari kota Pekanbaru.

Kepala DLHK Provinsi Riau, Mamun Murod menyambut gembira kedatangan KTH Bukik Ijau dan beliau langsung mengagendakan untuk turun ke Desa Air Buluh minggu depan.

“Saya sangat gembira atas kunjungan ini, insya Allah minggu depan kami akan turun ke lapangan untuk melihat langsung budidaya Jernang yang dilakukan KTH Bukik Ijau,” ujar Murod saat dikonfirmasi.

Usai pertemuan dengan Kepala DLHK Riau, Hendri melanjutkan silaturahminya ke kantor BPDASHL Indragiri Rokan di Jalan Bakti, Pekanbaru.

Di situ mereka juga disambut oleh Kepala Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Kasi RHL), Desmantoro, S.Hut, M.Si.

“Pembibitan tanaman buah lokal yang hampir punah ini bisa menjaga kekayaan plasma nutfah kita, terimakasih kami ucapkan atas upaya KTH Bukik Ijau untuk terus melestarikan buah buahan hutan lokal, bibit ini akan menambah koleksi tanaman dalam Hutan Komunitas binaan kami,” kata Desmantoro.

Hendri Yanto menambahkan terkait budidaya Jernang yang diinisiasi oleh masyarakat Desa Air Buluh saat ini telah meluas ke desa-desa tetangga diantaranya Pantai, Lubuk Ramo, Sungai Besar, Kasang, Aur Duri, Bukit Kauman, Sungai Manau, Lubuk Ambacang dan Koto Sentajo.

Lanjutnya, Jernang adalah resin berwarna merah darah atau merah tua dari beberapa spesies rotan dari marga Daemonorops. Resin Jernang yang dipilih sebagai ikon tanaman hutan bernilai jual tinggi oleh KTH Bukik Ijau saat ini diperkirakan menembus harga sekitar 4-5 juta rupiah per kilogram.

Untuk memperluas pengetahuan masyarakat Riau terkait komoditas Jernang dan tanaman lokal bernilai jual tinggi dari HLBB, KTH Bukik Ijau juga telah mendirikan Sekolah Tani Hutan. 

“Masyarakat yang ingin belajar tentang Jernang dan tanaman hutan lainnya bisa berkunjung ke kelompok kami, kami siap membagikan ilmu yang kami punya,” tandas Hendri.***


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait