Kutuk Aksi Anarkisme Massa Kopsa-M

FSBSI Kampar Minta Polisi Tangkap dan Usut Pelaku Anarkis Karyawan PT Langgam Harmuni

Kormaida SH, Ketua MPC Ferederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (F-SBSI) Kampar, Riau diwawancarai wartawan usai meninjau lokasi perumahan karayawan pada Sabtu (17/10/2020) di lokasi perumahan PT Langgam Harmuni.

Pekanbaru, Oketimes.com - Terkait adanya aksi brutal yang diduga dilakukan ratusan massa kelompok tani Koperasi Petani Sawit Makmur (Kopsa-M), terhadap puluhan karyawan PT Langgam Harmuni di Desa Pangkalan Baru, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, pada Kamis 15 Oktober 2020 petang lalu.

Ketua MPC Federasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (F-SBSI) Kampar, Riau Kormaida SH, mengutuk keras aksi intimidasi dan perbuatan penjarahan terhadap karyawan yang mayoritas bergabung dengan organisasi serikat buruh yang dipimpinnya itu.

"Saya minta Kapolsek Siak Hulu dan Polres Kampar, segera menyelidiki kasus ini. Tangkap pelaku yang telah menjarah rumah anggota kami. Tidak masuk akal lho, ada 350 orang masuk ke perumahan karyawan lalu menjarah. Alasan mereka mau berdemo, masak orang demo malam hari dan sasaran rumah karyawan," kata Kormaida SH kepada oketimes.com saat dihubungi Minggu (18/10/2020) malam.

Yang parah lagi lanjut Kormaida, dirinya sangat menyesalkan lambatnya, respon pihak Polsek Siak Hulu dan Polres Kampar, untuk menanggapi laporan para korban, sehingga ada kesan pembiaran atas peristiwa tersebut.

"Pihak kami sudah melaporkan peristiwa itu ke pihak Polsek Siak Hulu dan Polres Kampar pada saat aksi terjadi dengan menghubungi Kapolsek dan Kapolres, tapi mereka tidak menjawab. Kami WA pun keduanya tidak menjawab," tukas Kormaida.

"Kami meminta agar Kapolda Riau mencopot Kapolsek Siak Hulu dan Kapolres Kampar, karena tidak ada respon dari keduanya saat kami melaporkan adanya peristiwa yang dialami kaum buruh itu saat terjadi aksi massa itu," pinta Kormaida.

Informasi terbaru sebut Kormaida, ternyata aksi tersebut merupakan suruhan kelompok tani Kopsa-M yang diduga telah membayar massa untuk datang ke komplek PT LH, agar melakukan aksi tersebut dengan upah Rp.200 ribu per orang.

"Saya yakin ada oknum-oknum yang sengaja menciptakan aksi anarkisme itu, agar karyawan dibawah naungan FSBSI Kampar hengkang kaki dari kebun PT LH," sebutnya.

Lantaran itu, dirinya meminta pihak Kepolisian, agar mengusut tuntas kedua kelompok itu, yakni PT Langgam Harmuni dan Kopsa-M, karena tidak mungkin aksi tersebut terjadi, jika tidak ada permasalahan pada kedua yang bertikai itu. 

Kormaida juga menyebutkan dalam dua hari terkakhir ini, dirinya sudah mendata kerugian yang dialami anggotanya, karyawan PT Langgam Harmuni.

"Mudah-mudahan besok Senin 19 Oktober 2020, Red), saya akan dampingi anggota saya yang menjadi korban penjarahan ini untuk melakukan aksi demonstrasi ke Mapolda Riau," ungkapnya.***

 

Reporter   : Ndanres Area


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait