Dugaan Intimidasi Karyawan PT Langgam Harmuni

Sebut Jadi Korban Aksi Massa Kopsa-M, PT Langgam Harmuni Melapor

Kantor Manajemen PT Langgam Harmuni Group PT Elkos di Jalan Tuaku Tambusai Pekanbaru.

Pekanbaru, Oketimes.com - Terkait aksi berutal yang diduga dilakukan ratusan massa kelompok tani Koperasi Petani Sawit Makmur (Kopsa-M), terhadap puluhan karyawan PT Langgam Harmuni di Desa Pangkalan Baru, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, pada Kamis 15 Oktober 2020 petang lalu.

Manajemen PT Langgam Harmuni Group PT Elkos yang dipimpin Hinsatopa Simatupang itu, angkat bicara terhadap adanya aksi yang tidak terpuji tersebut kepada oketimes.com pada Minggu (18/10/2020).

Melalui Manajer Kebun PT Langgam Harmuni Karel Zagoto, mengatakan terkait peristiwa tersebut, pihaknya merasa dirugikan atas perbuatan sekelompok massa tersebut dan pihaknya sudah melaporkan peristiwa tersebut kepada pihak Polres Kampar.

"Posisi kami saat ini jadi korban dan kami prihatin terhadap adanya aksi pengrusakan dan penjarahan itu," tegas Karel Zagoto sembari membantah adanya unsur pembiaran yang dilakukan pihaknya terhadap aksi tersebut.

Karel juga menyebutkan perusahaan PT Langgam Harmuni merasa terkejut dengan adanya aksi melawan hukum itu, karena selama ini manajemen perusahaan tidak ada hubungan apapun dengan kelompok tani Koperasi Petani Sawit Makmur (Kopsa-M).

"Kami tidak ada kerja sama atau hubungan kerja dengan pihak koperasi tersebut, justru kami terkejut dengan aksi tersebut,"  ujar Karel.

Ia juga mengatakan atas adanya peristiwa tersebut, pihaknya saat ini sudah mendata kerusakan dan kerugian yang dialami para karyawan, untuk melakukan upaya hukum kepada pihak Kepolisian dalam hal ini Polres Kampar.

"Ada sekitar puluhan karyawan dan sudah kami data kerugian yang dialami para karyawan," ungkap Karel.

Ditanya, adanya isu terkait bahwa pihak manajemen PT Langgam Harmuni, diduga sudah melakukan jual beli lahan perusahaan kebunn kepada pihak lain, sehingga menimbulkan konflik lahan antara pihak perusahaan dengan pihak lain?

Karel membatah adanya isu jual beli lahan PT LH tersebut dengan pihak lain, sembari menyebutkan, jika pun hal itu terjadi dilakukan pihak perusahaan, kebijakan tersebut adalah hak penuh perusahaan dan tidak ada campur tangan pihak lain untuk melarangnya.

"Kalau perusahaan menjual lahannya, itu sah-sah saja dan itu hak penuh perusahaan dan tidak yang bisa pihak lain melarangnya," tukas Karel semberi menegaskan bahwa pihaknya tidak benar telah melakukan jual beli lahan kebun PT LH kepada pihak lain.

Ditanya terkait adanya peristiwa yang dialami karyawan PT LH dengan pihak kelompok tani tersebut, apakah ada hubungannya dengan isu jual beli lahan yang dimaksud?

Kembali Karel membantah keras adanya isu tersebut dengan peristiwa yang dialami para karyawan dan menyebutkan bahwa peristiwa tersebut, adalah murni tindakan melawan hukum yang dilakukan massa kelompok Tani Kopsa-M dan diluar perkiraan perusahaan atas peristiwa itu.

Seperti diberitakan sekitar ratusan massa diduga kelompok tani Koperasi Petani Sawit Makmur (Kopsa-M), mendatangi dan diduga melakukan aksi brutal terhadap puluhan karyawan PT Langgam Harmuni di Desa Pangkalan Baru, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, pada Kamis 15 Oktober 2020 petang lalu.

Dugaan aksi brutal tersebut, dialami oleh puluhan karyawan PT Langgam Harmuni (LH), ketika ratusan massa koperasi masuk meringsek ke komplek mess atau perumahan PT LH, dengan menggunakan kenderaan puluhan bus, truk, mobil pribadi sepeda motor pada petang hari sembari berteriak dan membentak para karyawan untuk mengosongkan mess tersebut secara paksa dan melakukan intimidasi kepada para karyawan.

Selain mengintimidasi puluhan karyawan tersebut, sejumlah massa tersebut juga melakukan tindakan pengosongan rumah karyawan secara paksa, sehingga barang-barang perkakas dan barang berharga milik para karyawan PT LH banyak yang rusak dan kehilangan.

Anehnya, pihak perusahaan PT Langgam Harmuni, seakan tidak berdaya atas kejadian yang dialami oleh para karyawan perkebunan PT LH, hal tersebut terasa saat oknum pimpinan Koperasi Kopsa M, menemui pihak Sekuriti PT LH dan meminta kepadanya untuk mengosongkan puluhan rumah mereka dalam waktu 15 menit.

Sekuriti bernama Basken Robert Manalu menyebutkan dalam tekanan dan mengumumkan kepada warga perumahan untuk mengosongkan rumah dan meinta untuk memadam listrik.

"Saat itu datang ratusan orang, empat orang mengawal saya. Nyawa saya merasa terancam saat itu. Untuk menjawab handphone saja saya dibentak. Siapa kau hubungi," ujar Basken Robert Manalu kepada wartawan seperti dilansir dari mediumpos saat ditemui di lokasi Sabtu (17/10/2020).

Kemudian lanjut Basken, saat dirinya mempertanyakan keberadaan ketua koperas tersebut, oknum ketua koperasi tersebut malah membentaknya dengan menyebutkan ”Jangan kau tanya, kalau mau tanya, tanya ke Polsek Siak Hulu.

Setelah itu lanjut Basken, ratusan orang tersebut masuk ke rumah para karyawan dengan kondisi lampu dipadamkan. "Kalau tak salah waktu itu, jam setengah tujuh malam," sebut Basken.

Ketika itu sebut Basken, dirinya tidak tahu apalagi yang terjadi, karena para karyawan sudah berkumpul di Balai Desa dan pada malam hari nya, ketika para karyawan balik ke rumah masing masing.

Setibanya di rumah, sejumlah barang-barang peralatan rumah sudah berantakan serta beberapa benda berharga, seperti emas perhiasan dan lainnya sudah raib dari tempatnya. "Bahkan perhiasan istri saya juga hilang," ungkap Basken sembari menitikan air mata.***


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait