Perhatian Perusahaan Minim untuk Warga Terdampak Covid-19, Kades Pesaguan Mengeluh

Kades Pesaguan saat menerima bantuan sembako dari salah satu perusahaan untuk diberikan ke warganya terdampak Covid-19 baru-baruni.

Pelalawan, Oketimes.com - Minimnya kepedulian perusahaan terhadap warga untuk meringankan penderitaan masyarakat terdampak Covid-19 di Desa Pesaguan Kecamatan Pangkalan Lesung Kabupaten Pelalawan, Riau, menjadi perhatian serius dari tokoh masyarakat setempat.

Salah satunya datang dari Kepala Desa Pesaguan, yang mengeluhkan keberadaan perusahaan perkebunan yang ada di wilayahnya sangat kurang peduli kepada warganya untuk membantu masyarakat Desa Pesaguan, terutama bagi masyarakat terdampak ekonomi akibat pandemi covid-19 di wialayah tersebut.

"Di desa kami ini ada beberapa perusahaan perkebunan yang minim memberikan bantuan sembako ke warga terdampak covid-19. Hal ini tentunya sangat kami sayangkan," kata Kepala Desa Pesaguan Harris Suwanto saat dihubungi oketimes.com Senin 6 Juli 2020.

Disebutkan Kades, di wilayah desanya saat ini ada beberapa perusahaan yang bergerak di sektor perkebunan dan perkayuan di wilayah kerjanya yang bercokol di wilayah perusahaan.

Salah satunya lanjut Kades, PT Musim Mas, Asian Agri dan PT Nusa Prima Manunggal (NPM) bidang perkayuan mitra PT RAPP.

"Hingga saat ini mereka hanya bisa membantu ala kadarnya saja, seperti sabun dan minyak  goreng. Sementara kebutuhan warga yang mendesak adalah beras, telur dan susu untuk meningkatkan imun para warga desa ditengah covid-19 melanda hingga kini," keluh Harris Kades Pesaguan sembari menyampaikan informasi tersebut lewat media.

Selain itu kades juga meminta, agar pihak perusahaan memberikan bantuan yang layak bagi masyarakatnya yang terdampak covid-19, seperti beras, gula, tepung terigu, telur, susu dan pakaian layak.

"Hingga kini sebutir beras pun tak ada bantuan sembako dari perusahaan tersebut, ini menjadi dilema yang kami rasakan saat ini ditengah covid-19," ulas Kades.

Diakui Kades, memang selama ini pihak PT Musim Mas, ada membantu sembako berisi sabun dan minyak 200 bungkus. dan bingkisan kepada beberapa anak yatim di wilayahnya yang jumlahnya terbatas atau puluhan orang saja.

"Artinya yang dibutuhkan masyarakat saat ini memang sembako yang layak untuk diberikan kepada masyarakat. Jangan hanya sabun dan minyak goreng saja. sebab yang dibutuhkan masyarakat saat ini kan 9 bahan pokok yang dibutuhkan," pungkas Harris Suwanto meyakinkan.

Sementara itu, Atan (25) warga Desa Pesaguan juga mengeluhkan dengan mininmnya perhatian perusahaan perkebunan dan perkayuan yang bercokol di desanya itu.

Bahkan ia sempat menyinggung adanya salah satu perusahaan perkebunan yang hanya bisa membantu masyarakat dengan minyak dan sabun saja, sedangkan bantuan sembako seperti beras, telur dan susu sebagai bantuan sembako yang layak tidak pernah didapatkan dari mereka.  

"Untuk apa bantuan minyak dan sabun dari perusahaan itu, karena ikan yang ada di sungai desa kami sudah tidak ada lagi. Karena sungai disini sudah beralih fungsi menjadi kanal milik perusahaan PT Musim Mas," tukas Atan kecewa.

Manajer Public Relation Musim Mas Ibrahim mengatakan pihaknya sudah memberikan bantuan berupa minyak dan sabun, sedangkan bantuan sembako seperti beras telur dan susu tidak ada sama sekali diberikan kepada masyarakat.

"Aduh pak, bantuan kami hanya itu yang ada untuk sementara, mungkin dilain waktu lagi ada bantuan seperti yang dimintakan oleh warga itu," kata Ibrahim menjawab pertanyaan awak media saat dihubungi Senin siang 6 Juli 2020.

Meski begitu, Ibrahim juga mengaku bahwa pihaknya selama ini sudah banyak membantu masyarakat disekitar perusahaan, termasuk bantuan penyediaan lahan untuk lapangan Volly dan kegiatan Safari Ramadhan kepada masyarakat, termasuk ke warga desa Pesaguan. 

"Bantuan lain juga sudah pernah kami berikan, seperti bantuan sembako ke anak yatim dan bantuan penyediaan lahan lapangan bola volly dan kegiatan safari ramadan," pungkas Ibrahim sembari mengakhiri percakapan lewat ponselnya.***           


Reporter   : Jhonari   


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait