Video Skripsi Mahasiswa Berserakan di Halaman Gedung Kampus Viral, Warganet Berang

Layar tangkapan penampakan diskripsi mahasiwa yang berserakan di halaman gedung kampus di salah satu perguruan tinggi di Riau, Minggu 5 Juli 2020.

Pekanbaru, Oketimes.com - Beredarnya sebuah video viral di media sosial yang merekam aksi pembuangan ratusan skripsi milik mahasiswa di salah satu universitas di Riau, ternyata memantik warganet kian geram dan mengutuk perbuatan tersebut sebagai meluapkan kekesalan atas peristiwa tersebut.

Rasa kekecewaan tersebut seperti diluapkan salah satu akun facebook @haidirtanjung, yang mengatakan aksi tersebut tidak patut dilakukan sebuah perguruan tinggi, meski pihak perguruan tinggi sudah meminta maaf dengan alasan untuk dilakukan pemindahan dokemen untuk diperbaharui dengan sistim digitalisasi.

"Video pembuangan bundelan skripsi yang berada di kampus Unilak di Pekanbaru menjadi viral. Pihak kampus meminta maaf atas kejadian tersebut."

"Ketika hasil skripsi mahasiswa dan karya ilmiah dosen dicampakan dari lantai atas dengan alasan sudah disalin digitalisasi di salah satu kampus di Pekanbaru.....tanggapan Anda?," tulis @haidirtanjung sembari mengunggah video viral tersebut dalam akunnya pada Minggu 5 Juli 2020.

Melihat unggahan tersebut, banyak warganet yang menanggapinya sembari meluapkan rasa kekecewaan yang sama, seperti diutarakan akun FB @Bynton Simanungkalit Aduh Bang, digitalisasi boleh. Namun aslinya tetap harus dijaga... Karena di Indonesia ini kejahatan ciber dan pemalsuan belum punya pijakan yang jelas...," tulis @Bynton Simanungkalit menanggapi unggahan.

Sementara akun FB @Flora Fita Mitton menulis "Satu skripsi penderitaannya tak terkatakan," tulisnya.

Kemudian disambut oleh akun FB lainnya, seperti @Diyan Srikandini "waduuuhh.. kerja selama delapan semester, berkeringat utk bikin skripsi, dibuang begitu ajaa...," timpalnya.

Meski begitu, ada juga yang menyebutkan pihak rektor harus bertanggunjawab atas peristiwa itu, hal itu seperti disampaikan oleh aku FB @Edhar Darlis.

"Rektor juga harus bertanggungjawab karena dianggap lalai sebagai pimpinan. Rektor juga dianggap tidak menghargai hasil karya yang dihasilkan. Sivitas akademika Inilah," tulisnya.

Sementara akun FB @Fedli Aziz "Wah... Termasuk skripsi aku berarti tu? Kurangkerjaan ni orang. Merasa digital itu sudah sempurna ya??? "Tak bisa pulak dibagikan ya???," @Fedli Aziz dalam akun FB nya.

Lantas Haidir Tanjung menjawab @Fedli Aziz antahlah...bingung awak.

Fedli Aziz dan Haidir Tanjung saling tanya jawab "Ondeh... Mau ku kutuk mereka jadi batu rasanya...,'imbuhnya.

Tak lama kemudian akun FB @haidirtanjung membalas akun Fedli Aziz "Sabar.....rektor sudah minta maaf atas peristiwa itu," imbuh Haidir Tanjung.

Seperti diberitakan sebuah video viral beredar di media sosial di salah satu perguruan tinggi di Riau, telah membuang sejumlah bundelan skripsi milik mahasiswanya ke halaman gedung sejak Sabtu 4 Juli 2020 hingga Minggu 5 Juli 2020.

Belakangan video viral tersebut diketahui terjadi di Universitas Lancang Kuning Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, dan mendapat kecaman dari sejumlah kalangan.

Dalam video berdurasi 21 detik itu, terlihat petugas kampus melempar ratusan skripsi mahasiswa dari lantai 3 gedung perpustakaan ke halaman.

Skripsi itu ada yang telah disusun menjadi ikatan-ikatan bundel dan satuan. Akibatnya tugas akhir mahasiswa itu berserakan dimana mana.

Tampak satu petugas di bagian bawah memungut skripsi yang sudah dijilid rapi dengan berbagai tulisan ilmiah tersebut. Tak sedikit akibat pelemparan itu skripsi menjadi rusak.

Ironisnya, di dalam rekaman video itu, terdengar iringan lagu yang dilantunkan penyanyi Rosa yang berjudul "Ku menangis, membayangkan betapa kejamnya dirimu atas diriku", yang memuat miris para netizen melihat unggahan video viral tersebut.

Sementara itu, Rektor Universitas Lancang Kuning, Dr Junaidi, sendiri membenarkan tentang adanya video yang viral tersebut. Atas nama pihak kampus, dia meminta maaf atas sikap petugas pustaka Unilak yang dinilai tidak pantas.

"Itu kelalaian staf. Kita mohon maaf kepada semuanya," kata Rektor Unilak, Junaidi dalam rilisnya kepada wartawan, Minggu (5/7/2020).

Junaidi mengatakan bahwa sejatinya staf berencana memindahkan skripsi ke sebuah tempat yang sudah disiapkan kampus dan menegaskan cara yang dilakukan stafnya dengan cara melempar salah dan pihaknya sudah menindak tegas.

Ia juga menyebutkan bahwa saat ini Unilak telah memulai program repository atau tempat penyimpanan karya ilmiah seperti skripsi dalam bentuk digital. Junaidi mengatakan Unilak beberapa tahun ini telah melakukan program digitalisasi karya karya ilmiah dari dosen dan mahasiswa.

Sebagai bentuk tanggung jawab dari kelalaian tersebut, Kepala Pustaka Unilak, mengaku telah memberhentikan dan diambil alih langsung oleh wakil rektor I bidang akademik.

"Kami menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa yang terjadi," pungkas Junaidi.***

 

Reporter  : Jhonari


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait