BNN Provinsi Akui Riau Rawan Narkoba, Pekanbaru Paling Parah

Kepala BNN Provinsi Riau, Brigjen Untung Subagyo bersama Forum Kordinasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) Riau, saat menggelar Jumpa Pers pengungkapan penyelundupan Narkoba Jarinngan Internasional pada, Jumat 26 April 2019 lalu.

Pekanbaru, oketimes.com - Kepala Badan Narkoba Nasional Provinsi (BNNP) Riau, Brigjen Pol Untung Subagyo, mengungkapkan bahwa kondisi Riau tengah berada pada kondisi sangat rawan narkoba.

Ia menuturkan, saat ini angka prevalensi penyalahgunaan narkoba di Provinsi Riau yakni sebesar 1,87 persen atau terdapat sekitar 120 ribu masyarakat di Riau terlibat dalam penyalahgunaan Narkoba.

Melihat kondisi tersebut, Kepala BNNP Riau mengatakan, angka tersebut menjadi perhatian bersama untuk diminimalisir atau ditekan sehingga berkurang untuk tahun-tahun berikutnya.

"Dalam jangka waktu lima bulan, BNNP Riau berhasil mengungkap 50 Kg Narkotika jenis shabu dan 29 ribu butir ekstasi. Ini sangat berbahaya sekali dan perlu dilakukan penanganan tindaklanjut segera," kata Brigjen Pol Untung Subagyo dalam pemaparannya dalam penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dalam upaya memerangi narkoba di Riau an tara Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Riau dan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Riau di Hotel Dafam Pekanbaru, Jumat 26 Juli 2019.

Untung Subagyo juga menambahkan, ada beberapa daerah yang menjadi garis merah atau kondisi sangat rawan narkoba di Riau, kondisi tersebut terdapat di kota Pekanbaru, Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, dan Tembilahan. "Beberapa daerah ini, sebagai lokasi pembuangan narkoba di Riau, ini titik-titik yang mesti kita waspadai," ungkapnya.

Selain itu, lanjut Kepala BNNP Riau dari keempat daerah tersebut, yang paling parah dan berbahaya berada di kota Pekanbaru. Hal itu terjadi dipicu banyaknya tempat hiburan malam di Pekanbaru yang menjadi tempat-tempat penyebaran narkoba. "Fungsi tempat hiburan itu kan untuk berbahagia, tapi disalah gunakan dengan penyebaran narkoba," papar Untung Subagyo.

Ia berharap, dengan kondisi tersebut, berbagai upaya telah dilakukan pihaknya, akan tetapi pihaknya tidak akan mampu mengurangi pengguna atau penyalahgunaan narkoba di Riau, jika tidak dilakukan pencegahan bersama instansi terkait.

"Dengan bekerjasama antar pihak, kita optimis bisa memberantas narkoba di Riau," tegasnya.***


Reporter  : Richarde
Editor      : Cardova

 


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait