Lewat Pesantren Kilat, Pendidikan Agama dan Etika Tumbuhkan Akhlak Mulia Pelajar
Pekanbaru, Oketimes.com - Guna meningkatkan pendidikan agama dan etika menumbuhkan akhlak mulai bagi pelajar di sekolah. Dinas Pendidikan Provinsi (Disdikbud) Riau baru baru ini tengah mengumumkan melalui Surat Edaran (SE) kepada Disdik kabupaten/kota untuk menetapkan hari libur sekolah mulai dari tingkat TK, SD, SMA/SMK sederajat agar melakukan kegiatan pesantren kilat di sekolah masing-masing yang ada di Riau.
Kadisdikbud Riau, Kamsol pernah menyebutkan bahwa kegiatan pesantren kilat yang biasanya marak diadakan di setiap lembaga pendidikan formal pada berbagai jenjang pendidikan saat bulan Ramadhan, merupakan sebuah solusi.
Solusi untuk lebih mendekatkan para siswa pada Islam yang selama ini hanya diperkenalkan oleh para guru agama di sekolah dengan sambil lalu. Sebab di bulan-bulandi luar Ramadhan jam pelajaran agama Islam hanya dua jam pelajaran, sama porsinya dengan pelajaran Seni Budaya dan pelajaran Bahasa Arab Melayu.
Dia menyebutkan dengan jam pelajaran yang begitu terbatas, bagaimana mungkin para siswa bisa lebih paham tentang agamanya, bagaimana mungkin mereka akan bisa memaknai kitab sucinya, serta apakah mereka akan sampai pada dapat mengaplikasikan pelajaran agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-hari?
Dan kegiatan pesantrén kilat bak oase di tengah padang yang gersang, ibarat segelas air yang mampu menghilangkan rasa dahaga seorang pengembara yang kehausan di tengah perjalanan. Pesantren kilat, sebuah kegiatan yang di dalamnya begitu sarat makna dan manfaat.
Dengan mengikuti kegiatan pesantren kilat, para siswa seakan-akan diingatkan kembali, bahwa setiap muslim diwajibkan mengetahui lebih dalam tentang agama Islam, tidak bisa sambil lalu dan tidak cukup dengan hanya menelan berbagai teori seperti yang terdapatdalam kebanyakan buku teks pelajaran agama. Karena memeluk Islam itu adalah menjadikan Agama rahmatan lil alamin ini pegangan hidup dengan keyakinan sepenuh hati.
Memeluk Islam itu tidak cukup hanya bersifat seremonial belaka, serta perlu dikondisikan sedemikian rupa, sehingga terciptalah situasi yang kondusif ke arah pemahaman agama Islam yang sesungguhnya. Meskipun pesantren kilat itu dilaksanakan tidak lebih dari satu sampai dua minggu saja (benar-benar kilat), kegiatan ini tidak bisa dianggap sepele.
Bila dalam waktu yang singkat itu para pemateri berikut para santrinya serius dalam mengisi kegiatan ini, insya Allah akan memberikan kontribusi yang cukup berarti untuk pendidikan generasi muda Islam. Apalagi biasanya materi-materi yang diberikan kepada para siswa begitu beragam,seperti mengenai akidah, ahlak, Al Quran, Asmaul Husna, pengetahuan tentang tarikh Rasulullah, dan sebagainya.
Menurutnya, waktu yang singkat itu akan menjelma menjadi saat-saat yang tepat untuk menggembleng mereka yang sesungguhnya sangat memerlukan semua itu.Kontribusi program pesantren kilat pada dunia pendidikan generasi muda di Indonesia, bisa diuraikan sebagai berikut.
1. Menambah pemahaman para siswa tentang Islam;
2. Memperkenalkan dan mendekatkan para siswa dengan Asmaul Husna;
3. Mendekatkan para siswa pada Al Quran dan membiasakan diri untuk membaca dan menghapalnya secara mandiri;
4. Mengajarkan tentang taharah (bersuci) menurut Islam;
5. Mengajarkan ilmu baca tulis Al Quran;
6. Menambah wawasan para siswa tentang sejarah Islam, terutama riwayat para Nabi dan Rasulnya;
7. Menanamkan kecintaan mereka pada Rasulnya, serta menjadikan Nabi Muhammad sebagai tokoh idola mereka yang patut diteladani;
8. Memotivasi siswa untuk lebih rajin melaksanakan ibadah wajib (pokok);
9. Menanamkan kebiasaan gemar melaksanakan kegiatan-kegiatan keagaaman;
10. Menanamkan sifat gemar beramar ma`ruf nahyi munkar;
11. Menanamkan keyakinan bahwa Islamlah agama yang paling benar dan diridoi oleh Allah swt.
Dengan uraian tersebut, sebagai orang tua dan guru, sudah sepantasnya mendukung kegiatan ini, baik berupa dukungan moral maupun material. "Kita berharap banyak, kegiatan ini berkesinambungan, akan selalu dilaksanakan dan digalakkan pada setiap bulan Ramadhan dengan perencanaan dan persiapan yang lebih baik lagi dari tahun ke tahun," katanya.
"Pada bulan Ramadhanlah saat yang paling tepat untuk bekerjasama bahu membahu antara orang tua dan guru, dalam menciptakan masyarakat madani yang kita cita-citakan selama ini. Salah satu usaha ke arah itu adalah dengan memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak-anak kita dengan mengedepankan pendidikan ke-Islaman, sehingga masa depan anak cucu kita gilang gemilang, penuh rahmat dan ampunan dari Allah Sang Pemberi rahmat dan ampunan," sebutnya. (adv/hms)
Komentar Via Facebook :