Panen Anak Sapi di Kampung Merangkai Dayun, Kabupaten Siak Terima Bantuan Dana APBN
Bupati Siak diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Syafrilenti mendampingi Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Kementerian Pertanian kelompok peternakan Sapi di kampung Merangkai Kecamatan Dayun Kabupaten Siak, Kamis (15/6/2016).
Siak, Oketimes.com - Kabupaten Siak sebagai pilot project pengembangan pembibitan Sapi Bali dengan pendekatan pola pemanfaatan sumber daya lokal, yaitu Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska) berusaha menjadi salah satu sumber bibit sapi Bali.
Demikian disampaikan Bupati Siak Syamsuar yang dibacakan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Syafrilenti dalam kata sambutannya, saat mendampingi kunjungan Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Dr Surachman Suwardi di Kampung Merangkai Dayun, Siak, Kamis (15/6/2016).
Disebutkannya, Penerapan prinsip-prinsip perbibitan yang sustainable akan menghasilkan bibit-bibit sapi Bali berkualitas yang dapat dikembangkan menjadi indukan maupun pejantan dengan performan dan kualitas genetik yang baik.
Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, pemkab Siak terus mendorong kelompok-kelompok tani ternak dengan berbagai strategi, diantaranya dengan memberi bantuan bibit ternak Sapi Bali unggul, sarana pengembangan populasi dan produksi ternak, pengolahan limbah-limbah ternak menjadi pupuk organik dan biogas, dan teknologi tepat guna.
Yang berasal dari berbagai sumber dana seperti APBN, APBD Provinsi Riau, APBD Kabupaten Siak, Corporate Social Responsibility (CSR), Badan Amil Zakat Kabupaten Siak, Perbankan Melalui Kredit Ketahanan Pangan Dan Energi (KKPE), Dan Pendampingan Dari Perguruan Tinggi.
Kabupaten Siak sebagai salah satu daerah dengan potensi peternakan yang sangat besar saat ini memiliki 311 kelompok ternak yang terdiri dari 2.661 rumah tangga yang tersebar di 14 kecamatan, sedangkan khusus untuk kelompok perbibitan sapi Bali saat ini telah terbentuk 35 kelompok yang tersebar di 4 kecamatan, yaitu kecamatan Kerinci Kanan, kecamatan Lubuk Dalam, kecamatan Dayun dan kecamatan Koto Gasib.
Inti dari integrasi sapi sawit tidak hanya ternak hidup di perkebunan kelapa sawit saja, tetapi ada dua aspek penting dari integrasi ini yaitu adanya nilai tambah bagi petani yang berarti menambah penghasilan dan kesejahteraan bagi petani serta adanya efesiensi dengan menekan biaya produksi, baik untuk pengembangan ternak itu sendiri maupun untuk kebun kelapa sawit atau tanaman lain yang ada.
Pemanfaatan rumput alam di bawah kanopi kebun kelapa sawit, pemanfaatan pelepah kelapa sawit dan limbah pabrik kelapa sawit sebagai pakan ternak sapi bukan saja sekedar memperbaiki mutu pakan ternak, tetapi juga telah dapat menghemat tenaga dan biaya peternak dalam menyediakan pakan ternak yang berkualitas.
Penggunaan pupuk kimia untuk tanaman kelapa sawit saat ini dapat dikurangi, dan sebagai substitusinya adalah pupuk organik padat maupun cair yang berasal dari limbah kotoran ternak sapi yang di miliki oleh kelompok-kelompok ternak di kabupaten Siak sehingga tidak ada limbah ternak ataupun kebun kelapa sawit yang terbuang (zero waste).
Hal ini di karenakan penggunaan pupuk kimia sebahagian besar disubstitusi dengan pupuk orgaik padat maupun cair hasil dari olahan limbah kotoran ternak sapi.
Kegiatan pembibitan sapi Bali yang dilaksanakan oleh kelompok-kelompok pembibitan di kawasan perbibitan sapi Bali dimulai sejak tahun 2013, saat ini telah menghasilkan bibit-bibit sapi Bali unggul, pencapaian ini telah diakui dengan lolosnya bibit-bibit sapi Bali kabupaten Siak pada uji performan yang dilaksanakan di Denpasar tanggal 19 Desember 2015.
Kita wajib bersyukur, hasil kerja keras kita telah menampakkan hasil dan dijadikan rujukan beberapa daerah lain seperti dinas peternakan Provinsi Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Papua, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, Sumatera Barat dan beberapa daerah lain untuk pengembangan peternakan di daerah mereka.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Riau dan Direktorat Peternakan dan Kesehatan Hewan yang tiap tahunnya tidak berhenti menyalurkan bantuan berupa ternak maupun sarana dan prasarana peternakan untuk kelompok-kelompok ternak yang ada di kabupaten Siak.
Selain potensi kebun kelapa sawit untuk diintegrasikan dengan ternak sapi, kabupaten Siak juga memiliki potensi tanaman pangan seperti tanaman padi untuk diintegrasikan dengan ternak sapi. Saat ini luas sawah di kabupaten Siak sebesar 4.675 Hektar yang tersebar di kecamatan Bungaraya, kecamatan Sabak Auh, kecamatan Sungai Apit dan kecamatan Sungai Mandau,
Meskipun masih sangat kecil pemanfaatan potensi integrasi sapi-padi. Untuk itu kami harapkan kedepannya secara bersama-sama kita bisa mengoptimalkan pengembangan sistem integrasi sapi dengan tanaman padi (sispa), sehingga dapat lebih meningkatkan kesejahteraan petani di daerah tersebut dengan pembangunan yang konvergen dan sustainable.
Panen pedet/anak sapi ini diharapkan menjadi momentum dan motivasi bagi peternak lain untuk menciptakan indukan-indukan dan pejantan unggul sebagai pabrik ternak. Hal ini sangat penting mengingat rasio ternak dipotong tidak sesuai dengan rasio ternak yang dilahirkan.
Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Dr Surachman Suwardi mengatakan program Gertak Birahi dan Inseminasi Buatan (GB-IB) pada ternak sapi telah mencapai di atas target, diharapkan menjadi contoh daerah lainnya. "Ini capaian yang luar biasa dari kabupaten Siak bisa diatas rata-rata, ungkap Surachman.
Pada kesempatan itu Dirinya menyerahkan kartu ternak kepada ketua perwakili ternak SPR Siak serta serah terima bantuan dana APBN Kementerian Pertanian untuk kelompok ternak.
Sementara Kadis Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Siak Susilawati menyampaikan pembangunan peternakan merupakan salah satu prioritas pembangunan di Kabupaten Siak. Sejak disahkannya MoU antara pemerintah pusat, propinsi Riau dan Kabupaten Siak tentang pembibitan sapi Bali tersebut.
Paradigma pembangunan peternakan di kabupaten Siak bertransformasi dari hanya sekedar pola pemeliharaan yang menerapkan Good Management Practices, terutama dikawasan perbibitan sapi Bali di Kecamatan Dayun, Kerinci Kanan, Lubuk Dalam dan Koto Gasib untuk menghasilkan bibit Bali yang unggul.
Hadir pada kesempatan tersebut Direktur Pembibitan dan Produksi Ternak Kementerian Pertanian Surachman Suwardi, Guru Besar ITB mantan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Prof. Muladno, Komisi Perbibitan Sapi Gunawan, Kadis Pertanian dan Peternakan Provinsi Riau Askardiya R Patrianov, Pimpinan Bank Indonesia, perwakilan Bank Riau Kepri, Bank Mandiri dan Bank BRI, anggota DPRD Siak Maryo, serta Sejumlah Pimpinan SKPD dilingkungan Pemkab Siak. (hms)
Komentar Via Facebook :