PT APSL Bantah Lahan Terbakar dan Terlibat SP3 Polda Riau
Lahan milik PT APSL yang diduga terbakar
Pekanbaru, Oketimes.com - Gerah dengan pemberitaan di sejumlah media, pihak perusahaan perkebunan PT Andika Permata Sawit Lestari (APSL), Jumat (02/8/2016) siang, akhirnya buka suara pasca kehebohan beredarnya foto kongkow-kongkow dengan perwira di Jajaran Polda Riau dengan Bos perusahaan tersebut.
Sayangnya, dalam jumpa pers yang bisa menjadi hak jawab terkait foto yang kini beredar di media sosial (medsos), jutru tak digunakan pihak PT APSL ‎untuk menerangkan, benar atau tidaknya di dalam foto itu adalah Bos PT APSL.
Namun, Novalina, staff Legal perusahaan yang mewakili PT APSL tersebut, dengan tegas membatah terkait keterlibatan perusahaan mereka dalam SP3 15 perusahaan terduga pelaku Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) di Provinsi Riau.
"Saya tegaskan, kami bukanlah bagian dari 15 perusahan yang dituduhkan pelaku Karhutla," tuturnya.
Ia juga membantah, soal dua perusahaan yang baru-baru ini lahannya terdeteksi mengalami kebakaran lahan yang mengakibatkan sejumlah karwayan dan warga mengungsi.
"Untuk kebakaran lahan yang terakhir ini, juga dikait-kaitkan dengan kami. Saya berani mengajak rekan-rekan pers, untuk meninjau langsung kelokasi perkebunan kami, untuk mengecek ada apa nggak lahan kami yang terbakar," pungkas Nova.
Selain itu, Nova juga menerangkan soal perizinan yang dimiliki perusahaan dan membagi-bagikan salinan izin perusahaan dan izin mendirikan pabrik kelapa sawit (PKS) yang berlokasi di Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, dari mantan Bupati Kabupaten Rokan Hulu Achmad.
Pernyataan Nova ini, sangat berbeda dengan penjelasan yang diberikan oleh Kasubdit IV Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau, AKBP Hariwayan Harun Sik.
Menurut Hariwiyawan Harun, pihak Ditreskrimsus Polda Riau bersama Satreskrim Polres Rohul saat ini sedang melakukann penyelidikan kasus dugaan kebakaran lahan di areal PT APSL seluas 800 hektar.
"Sore ini kami akan melakukan gelar perkaranya bersama Satreskrim Polres Rohul. Dari keterangan beberapa saksi, dari masyarakat ataupun pihak perusahaan PT APSL, ada sekitar 800 hektare kebun produktif yang terbakar," terangnya.
Hasil penyelidikan dilapangan dan berdasarkan keterangan dari masyarakat, api itu berasal dari kebun sawit milik TB.
"Pelakunya bukan TB ini, tetapi kebunnya milik dia. Sementara dari PT APSL sendiri yang terbakar adalah lahan produktif dan sudah panen. Sawit itu sudah panen dalam beberapa tahun ini," jelas Hariawan lagi. (dzs)
Komentar Via Facebook :