Pemprov Kalsel Belajar Teknologi Pengelolaan Pupuk Organik Cair dan Padat di Siak
Kunjungan tamu studi banding ini disambut langsung oleh Kepala Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kab Siak, drh. Hj. Susilawati, MM beserta jajaran di Balai Zamrud Komplek Abdi Praja Siak Sri Indrapura, Rabu (24/8/2016) kemarin. Rombongan tersebut terdiri dari Disnak kab. Tanah Laut Kalsel, Disnak kab Banjar Kalsel dan Disnak Kab. Balangan.
Siak, Oketimes.com - Dinas Peternakan Pemprov Kalimantan Selatan bersama 20 orang dari 3 Dinas Peternakan Kabupaten di Kalimantan Selatan melakukan Studi Banding ke Kabupaten Siak dengan tema "Adopsi perbibitan sapi potong di Sentra Peternakan Rakyat (SPR)" dan "Alih Teknologi Peternakan".
Kunjungan tamu studi banding ini disambut langsung oleh Kepala Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kab Siak, drh. Hj. Susilawati, MM beserta jajaran di Balai Zamrud Komplek Abdi Praja Siak Sri Indrapura, Rabu (24/8/2016) kemarin. Rombongan tersebut terdiri dari Disnak kab. Tanah Laut Kalsel, Disnak kab Banjar Kalsel dan Disnak Kab. Balangan.
Pada penyambutan kunjungan studi banding, Susilawati menyampaikan paparan profil Kabupaten Siak dan Peternakan terkini. Dan kemudian dilanjutkan kunjungan lapangan di kelompok SPR Perbibitan "Maju Makmur" kampung Merangkai, kecamatan Dayun dan kelompok "Karya Bersama" kampung Sialang Palas, kecamatan Lubuk Dalam.
Dalam kunjungan lapangan ke kelompok, rombongan mendapat sajian materi teknis Tata Kelola/manajemen Perbibitan Sapi Bali, teknologi pengelolaan pupuk organik cair dan padat beserta aplikasi dan analisanya, pengolahan pakan dengan beberapa versi komposisi dari limbah sawit dan berbagai ilmu lain yang menjadi ciri khas kelompok perbibitan yang tergabung dalam SPR "SIAK JAYA MAKMUR".
Salah satu yang menarik perhatian Disnak Propinsi Jabar dan Kalsel adalah tentang pengembangan peternakan sistem integrasi sapi sawit di Siak. Selain mengaplikasikan ka'idah perbibitan, juga telah menerapkan konsep Zero Waste. Hal yang menciri pada konsep perbibitan ini adanya suatu pencatatan (record) mulai dr sapi itu lahir hingga berumur 1,8 bulan yg meliputi pencatatan status reproduksi, silsilah sapi, tanggal perkawinan, tanggal lahir, berat badan dan lain-lain.
Sedangkan yg dimaksud Zero Wasteadalah mulai dari produksi sampai berakhirnya suatu proses produksi dapat dihindari terjadi produksi sampah, atau diminimalisir terjadinya sampah. Konsep Zero Waste ini salah satunya dengan menerapkan prinsip 3 R (Reduce, Reuse, Recycle).
Sementara Pemprov Jabar tersebut membawa 7 dinas kabupaten kota yaitu Dinas peternakan propinsi Jabar, Disnak kab Sukabumi, Disnak Kab.Purwakarta, Disnak kab Bogor, Disnak Majalengka Disnak Garut, dan Disnak Tasik Malaya. (hms/man)
Komentar Via Facebook :