Hasil Tes Via SMS Dinilai Tidak Transparan, Puluhan Calon Panwascam Melapor Ke Bawaslu Riau

Puluhan calon anggota Panwascam kota Pekanbaru yang tidak lulus seleksi menjadi anggota Panwascam kota Pekanbaru, mendatangi Panwaslu Kota Pekanbaru untuk meminta transparansi Tim seleksi Panwaslu kota Pekanbaru terkait masuknya SMS tentang diterimanya sebagai anggota panswascam namun tidak digubris oleh panwas Kota Pekanbaru, Senin (15/8/16).

Pekanbaru, Oketimes.com - Sekitar dua puluhan calon anggota Panwascam kota Pekanbaru yang tidak lulus seleksi menjadi anggota Panwascam kota Pekanbaru, mendatangi Panwaslu Kota Pekanbaru untuk meminta transparansi Tim seleksi Panwaslu kota Pekanbaru terkait masuknya SMS tentang diterimanya sebagai anggota panswascam namun tidak digubris oleh panwas Kota Pekanbaru.

Isi sms berbunyi, "Assalamualaikum.. Selamat malam, Selamat anda telah lulus ujian tertulis anggota Panwascam Kota Pekanbaru. Selanjutnya anda akan diwajibkan mengikuti test wawancara di kantor Panwascam jalan Elang No. 6 Sukajadi. Mulai hari Senin 15 Agustus sampai Selasa 16 Agustus 2016, Tertanda: TIM SELEKSI.

Hendri Yanto, salah satu calon anggota Panwascam Kecamatan Tampan, yang mendapatkan sms tersebut dan mewakili aksi protes menjelaskan keheranannya yang mendapatkan sms lulus, namun tak lama kemudian dinyatakan salah teknis. Tentu kekecewaan yang dirasakannya ditumpahkanya dengan mendatangi Banwaslu Riau setelah tidak mendapat kepuasan ketika di Panwaslu Pekanbaru.

"Kita heran saja kenapa kita yang tidak lulus mendapat SMS pada pukul 21.55 WIB. Bahkan yang menerima SMS ini bukan saya saja, tetapi rekan-rekan kita dari berbagai kecamatan juga mendapatkan SMS yang sama. Tetapi pada pukul 22.21 WIB, saya dan rekan-rekan juga menerima SMS kedua yakni dengan isi SMS, Maaf telah terjadi kesalahan sistem operator Panwas Pekanbaru. Dengan ini kami menganulir/ membatalkan SMS yang menyatakan kelulusan tes tertulis. Bertanda Tim Seleksi. Ini ada apa? Kita menilai bahwa seleksi ini kita nilai tidak transparan," ujar Hendri pada awak media usai melaporkan ke Bawaslu Riau, Senin (15/8/16).

Selain itu tambah Hendri, mereka ingin meminta Bawaslu Riau untuk mengumumkan hasil tes kami yang tidak lulus, sebab kami curiga atas ketidak profesionalnya tim seleksi Panwascam.

"Kami ingin ketransparan tim seleksi Panwaslu Kota Pekanbaru. Kemudian hal ini, akan kami laporkan ke pihak polisian karena hal dinilai perbuatan yang tidak menyenangkan. Setelah itu, kami calon anggota Panwascam yang tidak lulus akan melaporkan hal ini ke Bawaslu RI karena dalam seleksi ini ada aturan kode etik yang dilanggar. Seperti, bahan tes dibuat oleh Bawaslu Riau. Kemudian tentang pengumuman hasil tes yang tidak profesional, ada melalui via SMS dan pengumuman di sekretariat Panwaslu Kota Pekanbaru," ujar Hendri.

Jelas Hendri mengaku selaku calon yang diseleksi merasa tidak puas dengan ketidak profesional tim seleksi. "Ini baru penyeleksian anggota Panwascam, bagaimana pula Panwaslu kota Pekanbaru bekerja mengawasi pemilukada kota Pekanbaru nantinya. Kita lihat saja nanti apakah mereka profesional atau tidak selalu pengawas," tambah Hendri.

Sementara itu, Ketua Pokja calon Panwascam kota Pekanbaru, Agung Nugroho menjelaskan, Sebenarnya tidak ada masalah dengan hasil tes terhadap 364 calon anggota Panwascam kota Pekanbaru. SMS yang terkirim sebanyak 364 peserta seleksi, itu akibat kesalah operator Telkomsel yang bekerjasama dengan Panwaslu Kota Pekanbaru.

"Jadi jika ada pihak yang ingin melaporkan ke polisian dan ke Bawaslu RI, silahkan saja. Kita bekerja sesuai dengan aturan yang ada. Baik terkait soal tes yang dibuat oleh Bawaslu Riau serta pembentukan Pojka seleksi anggota Panwascam," ujar Agung. (eza)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait