Aktifitas Pelabuhan Ilegal PT Arara Abadi Disinyalir Picu Pulau Untut Alami Abrasi

Temuan mencengangkan oleh 9 anggota DPRD Pelalawan yang melakukan reses di Desa Labuhan Bilik Kecamatan Teluk Meranti. Dari laporan warga dan hasil peninjauan lokasi di pulau Untut yang berada di depan Desa Labuhan Bilik, pulau tersebut mengalami abrasi ‎yang sangat dahsyat. Pengikisan tebing pulau terlihat jelas.

Telukmeranti-Pelalawan, Oketimes.com - Temuan mencengangkan oleh 9 anggota DPRD Pelalawan yang melakukan reses di Desa Labuhan Bilik Kecamatan Teluk Meranti. Dari laporan warga dan hasil peninjauan lokasi di pulau Untut yang berada di depan Desa Labuhan Bilik, pulau tersebut mengalami abrasi ‎yang sangat dahsyat. Pengikisan tebing pulau terlihat jelas.

Fakta ini dibeberkan langsung oleh salah satu anggota Dewan Nazarudin Arnazh yang menghubungi awak media ini, Jumat (22/7/2016) malam. Menurutnya, warga setempat melaporkan kegelisahan mereka terhadap aktifitas lalu lintas ponton pengangkut kayu milik PT Arara Abadi yang kerap menjadikan pulau Untut sebagai pelabuhan sandar ilegal.

Atas kondisi ini, warga melaporkan terjadinya abrasi dampak dari akfitas ponton pengangkut kayu PT Arara Abadi pada Tebing Pulau. Menurut warga jika sebelumnya antara tebing dengan tebing tak tembus pandang kini sudah tembus padang.

"Kalau kita dari Dewan yang menyaksikan bisa-bisa 2 atau 3 tahun kedepan pulau Untut ini akan hilang padahal pulau ini kekayaan alam bagi warga terutama yang berada di Desa Labuhan Bilik dengan berbagai jenis tanaman dan pepohonan yang masih asri terancam akan bakal jadi kenangan jika abrasi terus terjadi," paparnya.

Tak sampai disitu, sambung Nazarudin Arnazh warga yang berprofesi sebagai nelayan mengeluhkan hasil tangkapan ikan turun drastis akibat aktifitas lalu lintas ponton pengangkut kayu milik perusahaan begitu juga akibat terjadinya abrasi pantai.

"‎Ini kejadian yang sangat luar biasa. Kita pastikan Dewan dari Dapil II akan segera memanggil pihak PT Arara Abadi untuk membahas ini. Pulau ini aset negara yang harus dilindungi.Kita tidak akan main - main soal ini," terang Nazarudin Arnazh dengan nada kesal.

Sementara, hal senada juga disampaikan Ketua rombongan Reses Dewan Dapil II Supriyanto SIP. Dikatakannya pengikisan tebing pulau terjadi sangat dahsyat. Antata tebing sudah tampak jarak pandang.

"Pulau ini aset negara, jadi kita tak main-main kalau perlu akan kita tindaklanjuti sampai ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Kementerian kelautan dan Perikanan atas laporan warga dan temuan anggota DPRD Pelalawan Dapil II yang melakukan reses di Desa Labuhan Bilik Kecamatan Teluk Meranti," tegasnya. (zoel)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait