Dewan Minta Pemkab Perhatikan Pedagang Lokal saat Menggelar Iven Nasional
Abdul Kosim, Wakil Ketua I DPRD Rokan Hilir (Rohil) Riau.
Bagansiapiapi, oketimes.com - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Rokan Hilir, Abdul Kosim meminta kepada pemerintah daerah untuk dapat mengambil kebijakan baru, terkait dengan kegiatan bazar yang biasanya digelar dengan iven Ritual Bakar Tongkang, karena tidak berdampak positif bagi pedagang lokal.
"Kami melihat pedagang yang ada lebih didominasi dari luar daerah. Tentunya hal ini tidak berdampak baik bagi pedagang lokal. Karena mereka jadi kalah saing baik dalam hal mutu produk maupun harga barang yang ditawarkan," ujar Abdul Kosim di Bagansiapiapi.
Dia mengakui, kenyataan selama ini bahwa iven nasional tersebut selalu dihadiri ribuan wisatawan daerah, nasional maupun mancanegera, maka sangat disayangkan bila yang mendapatkan keuntungan bukan masyarakat daerah sendiri.
"Iven seperti ini sekali setahun, seharusnya mendatangkan dampak yang besar bagi daerah. Ekonomi masyarakat tempatan terdongkrak, kegiatan usaha masyarakat meningkat, bisnis perhotelan penginapan dan berbagai sektor lainnya," jelasnya.
Namun tambahnya bila kenyataannya keberadaan bazar didominiasi pedagang dari luar maka yang mendapatkan keuntungan justeru pihak luar.
"Jadi rasanya lucu juga kalau yang datang banyak wisatawan dari luar dan yang untung pedagang luar juga, apa dampaknya bagi daerah ini," katanya.
Dia menegaskan, apabila bazar ditiadakan, maka otomatis para wisatawan akan membeli ke pasar-pasar tradisional, sentra usaha masyarakat, bahkan berkunjung ke tempat yang memiliki nilai historis di Bagansiapiapi.
Selain pedagang dari luar daerah, para pengusaha tenda justru mendapat keuntungan yang besar, kenapa tidak selama bazar berlangsung setiap lapak di minta satu hingga satu setengah juta rupiah.
Sementara itu salah seorang warga, Eka mengaku merasa terbantu dengan adanya bazar tersebut" apo tidak nyo, ogo baju biaso di boli Rp 75.000 satu helai, di bazar hanyo Rp35.000, apo lai menjelang lebaran ini, sangat membatu, dengan sulitnya ekonomi saat iko", tutupnya logat bagan.
Komentar Via Facebook :