Defisit Anggaran Picu Perekonomian Lemah di Bagansiapiapi
Suasana pertumbuhan penduduk di Bagan Siapiapi Rohil.
Bagan Siapiapi, Oketimes.com - Defisit anggaran di tahun 2016 yang terjadi kabupaten Rokan Hilir, berdampak negatif dengan melemahnya perekonomian masyarakat Rokan Hilir, khususnya di kota Bagansiapiapi.
Berdasarkan data, lebih kurang 75 persen penduduk Rokan Hilir khususnya yang tinggal di kota Bagan Siapiapi bergantung hidup dari APBD, seperti tenaga honor, dan tenaga kontrak di lingkungan Pemkab.
Hal ini dibuktikan dengan sepinya pusat perbelanjaan yang ada di kota Bagansiapiapi dari hari ke hari, bahkan tempat hiburan pasar malam yang dibuka pemkab satu bulan lalu di pujasera Bagansiapiapi juga sepi pengunjung.
"Tahun ini tahun sulit, sepi pembeli, jangankan 50 pelanggan, 20 pelanggan pun tak ada. Tak seperti tahun-tahun lalu," kata Arifin, salah seorang warga jalan Bulan yang sehari-hari mengayuh becak di Kota Bagansiapiapi.
Berbeda dengan di Bagan Batu, pantauan riaueditor di ibukota kecamatan Bagansinembah ini, warga disani tidak bergantung dengan APBD Rohil melainkan dari hasil perkebunan sawit. Bahkan hasil panen sawit dua kali dalam satu bulan mencapai 3-5 juta perpancang.
"Jika pemerintah tidak tanggap dengan kondisi saat ini, maka lama kelamaan Bagansiapiapi akan selalu tertinggal dari kecamatan yang lain yang ada di Rokan Hilir. (hen)
Komentar Via Facebook :