Komisi B DPRD Lampung Selatan Kunker ke Kantor Bupati Kampar

Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Lampung Selatan Sutan Agus Triendy saat menyerahkan Cinderamata kepada Bupati Kampar yang diwakili Staf Ahli Nurhasani di sela-sela acara kunjungan kerja Komisi B DPRD Kabupaten Lampung Selatan di Kabupaten Kampar ruang Rapat lantai III Kantor Bupati Kampar, Rabu (20/4/2016) kemarin.

Bangkinang, Oketimes.com - Setelah mendengarkan pemaparan Program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE), Ketua Komisi B Kabupaten Lampung Selatan Sutan Agus Triendy kepincut dengan motto RTMPE dengan julukan "Program dengan modal memadai dengan hasil maksimal".

Sebab dengan lahan 1000 meter dan modal 120 juta atau kalau di Lampung Selatan ukuran dua rantai setengah lahan mampu menghasilkan 10 hingga 25 juta Perbulan.

Hal ini dikatakan Sutan Agus Triendy ketika dirinya bersama 11 orang anggota DPRD Komisi B Kabupaten Lampung Selatan melakukan Kunjungan kerja (Kunker) ke Kantor Bupati Kampar di ruang Rapat Kantor Bupati Kampar, Rabu (10/4/2016) kemarin.

Ditambahkan Sutan Agus Triendy, kunker ini semoga dapat memberikan manfaat dan silaturahmi serta dapat menambah hubungan Provinsi Lampung dengan Kabupaten Kampar makin erat dan bisa saling memberi dan menerima masukkan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Selanjutnya Sutan Agus Triendy menyampaikan Kabupaten Lampung Memiliki konsep peningkatan di bidang peternakan, pertanian dan perkebunan. Dalam Bidang perikanan Juga kami ingin Ingin kembangkan lagi, serta sektor pertanian juga mendapatkan perhatian Besar dari DPRD Kabupaten Lampung Selatan Komisi B.

Dirinya juga mengharapkan dengan kunker tersebut, program utama Pemdakab Kampar dengan RTMPE mampu untuk diterapkan di Kabupaten Lampung Selatan yang menurutnya alam serta geografis hampir sama dengan Kabupaten Kampar.

"Dengan konsep peningkatan perekonomian masyarakat milik Pemerintah daerah Kabupaten Kampar, Kabupaten Lampung Selatan merasa terpanggil untuk mengikuti jejak program yang sangat baik ini," pungkas Sutan Agus Triendy.

Dalam pemaparannya Bupati Kampar Jefry Noer yang diwakili oleh Staf Ahli Ekonomi dan Kesra Nurhasani mengatakan adanya usaha peternakan sapi sebanyak enam ekor yang mampu menghasilkan  1000 sampai 1500 liter urine sapi per bulan. Kemudian urine diolah sehingga dapat menghasilkan  pupuk cair.

Jika diambil hasil terendah saja kata Nurhasani, 1000 liter pupuk cair per bulan dengan harga jual 15 ribu sampai 25 ribu per liternya sudah bisa menghasilakan 15 hingga 25 juta dari pupuk cair. Belum lagi dari hasil kotoran padat sapi, mampu menghasilkan pupuk padat atau biogas untuk sumber energi listrik bagi warga.

Dengan adanya energi Biogas sambung Nurhasani, dapat di jual atau untuk konsumsi sendiri memenuhi kebutuhan listrik atau memasak di rumah. "Itu sudah sangat membantu mengurangi biaya listrik dan gas atau kebutuhan minyak tanah di rumah tangga," ulasnya.

Selain itu kata Nurhasani, ada ternak ayam petelur sampai 100 ekor, yang dapat juga untuk ditetaskan telurnya supaya menghasilkan anak ayam dengan penghasilan 50 sampai 70 butir telur perharinya.

Ada kolam ikan lele kerambah dengan pola kolam terpal ukuran 6 X 6 atau 4 X 6 hingga 4 000 ekor ditambah usaha pertanian tanaman pangan seperti tanaman bawang atau cabai dengan lahan hanya 400 meter persegi termasuk unit usaha rumah jamurnya.

Dilahan RTMPE kalau di olah dengan maksimal dapat menghasilkan uang puluhan juta perbulannya, itu diluar penghasilan dari anak sapi 6 ekor pertahunnya termasuk daging ayamnya,"kata Nurhasani  menjabarkan.

Diakhir pemaparannya Nurhasani mengatakan tamu dari DPRD Kabupaten Lampung Selatan Komisi B selanjutnya esok hari dijadwalkan mengunjungi lahan percontohan RTMPE yang akan langsung disambut Bupati Kampar Jefry Noer untuk menerima pemaparan sekaligus melihat langsung RTMPE di Desa Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu yang disampaikan langsung Bupati Kampar. (sy)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait