Menilik Kondisi Wartawati yang Lepas dari Jeratan Begal di Pekanbaru

Kondisi korban, Adek Fitra usai dilakukan operasi mengangkat bola mata kiri korban di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru, Sabtu (8/4/2016).

Pekanbaru, Oketimes.com - Jika malam telah tiba, aksi kejahatan di Kota Pekanbaru kian brutal. Diberbagai penjuru kota, kawanan begal hidup seperti vampir, mengintai mangsa dan haus darah.

Kota Madani yang disematkan Walikota Pekanbaru, hanya sebatas Ilusi. Keamanan warga kota dihantui bayangan setan begal, rampok, jambret dan pesta narkoba dimana-mana. Faktanya, Pekanbaru semakin mendekati status kota "Bringas".

Sadis.!! Aksi kawanan begal motor saat menganiaya mangsanya dengan ayunan senjata tajam tanpa ampun, korban meregang nyawa atau cacat seumur hidup. Kisah sadis aksi kawanan begal motor Pekanbaru, kali ini dialami salah seorang rekan kami, Hernita Fitra (32), wartawati salah satu media cetak harian di Pekanbaru.

Kawanan begal mengincar motor korban, Hernita Fitra yang akrab disapa Adek Fitra, Kamis (7/4/2016) lalu, berusaha menghindar dari hantaman senjata tajam (sajam) yang mengarah padanya. Tak dinyana, dalam keremangan malam senjata begal mengenai wajah Adek Fitra, hingga mengalami luka robek sepanjang 10 cm, dan menyasar mata kirinya.

Diduga, pelaku bersenjatakan samurai ingin menyasar leher korban. Namun karena korban menunduk, senjata pelaku melenceng dan mengena hidung serta tulang tengkorak di bawah mata korban.

Dikarenakan kerasnya bacokan pelaku, menyebabkan tulang hidung dan tulang di bawah mata korban patah. Mata sebelah kiri korban terancam cacat seumur hidup.

Ditemui, Sabtu (6/4), korban yang mulai sadar menuturkan, dirinya terus dihantui oleh kejadian tersebut. "Saya masih terbayang-bayang. Kejadian ini menghantui saya, hingga tak bisa tidur," ungkap Adek.

Keterangan adik korban, Deti Desmita pada Sabtu sore (9/4/2016), kondisi terakhir korban telah dilakukan operasi. "Bola mata sebelah kiri yang terbelah sudah diangkat. Akan dilakukan operasi tulang hidung yang patah," terang Deti.

Deti menyebutkan, korban saat ini tak bisa bernafas melalui hidung. "Kakak sementara bernafas dari mulut, tak bisa dari hidung," tuturnya lagi.

Teman korban, Soni, yang dijumpai di RSUD Arifin Ahmad sebelumnya menuturkan, kejadian bermula dari perkenalan korban dengan pelaku di media sosial facebook. Diketahui, pelaku berpura-pura ingin membeli sepeda motor korban. Singkat cerita, kedua pihak sepakat bertemu di Indomaret simpang Labersa sekitar pukul 16.00 WIB.

Setelah pertemuan itu, pelaku mengajak Adek Fitra dan Soni menemui orang tuanya. Soni dan korban Adek Fitra pun mengikuti pelaku dengan dua sepeda motor yang dikendarai masing-masing.

Sesampainya di salah satu persimpangan di Jalan Parit Indah, pelaku berbelok ke kanan memasuki jalan tanah berlumpur, hingga berjarak sekitar 5 kilometer dari tepi jalan. Sore itu pelaku memang berhasil membawa korban ke lokasi tempat kejadian perkara (TKP). Namun aksinya urung dilakukan, karena ada warga yang tengah berburu babi di sekitar lokasi.

Korban Adek dan Soni yang mengikuti pelaku, sempat berselisih jalan dengan rekan pelaku. Saat itu, rekan pelaku menyebutkan bahwa orang tua pelaku sedang keluar untuk mengambil duit, guna membayar motor yang akan di jual korban. Korban pun kembali keluar dan disuruh menunggu sampai orang tua pelaku pulang.

Sekitar pukul 20.00 WIB, pelaku kembali menemui korban di tempat yang sama. Bersama pelaku, korban Adek dan Soni kembali mengikuti pelaku di jalan yang sama. Namun kali ini, sebelum melewati sebuah jembatan yang belum jadi di jalan tanah itu, korban memang sudah menaruh curiga.

Kecurigaan semakin menguat, setelah melewati jembatan yang hanya bisa dilewati dengan dua keping papan. Tidak menunggu lama, Soni langsung mengajak Adek Fitra untuk segera berbalik arah.

"Adek takut bang," demikian disebutkan Adek Fitra ketika Soni mengajaknya berputar arah saat itu.

Tak berapa lama, setelah Soni berputar arah. Korban Adek Fitra yang hanya berjarak beberapa meter di belakangnya, tiba-tiba berteriak, "aduh, adek di pukul. Lari bang, lari," kata Soni mengulangi ucapan Adek Fitra yang masih mengemudikan sepeda motor trackernya saat itu.

Ketika itu, Soni juga sempat terjatuh di jalan berlumpur. Karena diburu gerombolan pelaku, Soni tak sempat lagi menyelamatkan sepeda motornya dan meninggalkan begitu saja di lokasi kejadian. Soni berinisiatif menumpangi sepeda motor Adek yang wajahnya sudah berlumuran darah.

"Karena kondisi Adek saat itu, saya yang mengemudikan motor dengan posisi adek di depan saya. Sesampainya di jalan aspal (Jalan Parit Indah-red), baru adek pindah ke belakang," papar Soni.

Di sepanjang perjalanan, Soni berusaha mencari klinik terdekat, hingga akhirnya sampai di salah satu rumah bersalin di Jalan Harapan Raya. Namun sayang, paramedis di rumah bersalin tersebut tak sanggup menangani luka yang dialami Adek. Pihak rumah bersalin, kemudian berbaik hati mengantarkan Adek dan Soni ke Rumah Sakit Syafira Jalan Sudirman.

"Di sepanjang perjalanan, Adek terus merintih kesakitan. Baju yang dikenakan Adek juga sudah basah berlumuran darah," ungkap Soni.

Setelah mendapat pertolongan pertama di RS Syafira, Soni pun langsung membuat laporan ke Polsek Bukit Raya, Pekanbaru. Namun laporan Soni diarahkan ke Polsek Siak Hulu, karena Tempat Kejadian Perkara (TKP) berada di wilayah hukum Polsek Siak Hulu.

Saat itu, pihak Polsek Bukitraya bersedia membantu korban ke TKP untuk mengambil sepeda motor yang tertinggal.

Sesuai arahan Pihak Polsek Bukitraya, sekitar pukul 04.00 subuh, Soni kemudian melapor ke Polsek Siak Hulu dengan nomor laporan TBL/69/LP/2016/RIAU/RES KPR/SIAK HULU.

Akan Bekerja Maksimal

Sementara itu, Kapolsek Siak Hulu Kompol Penieli Zalukhu yang dikonfirmasi wartawan, Sabtu (9/4/2015) menuturkan, bahwasanya kepolisian akan bekerja maksimal untuk mengungkap pelaku. Saat ini anggota kepolisian telah menyebar untuk menangkap pelaku yang sudah diketahui identitasnya.

Kapolsek meluruskan bahwa apa yang dialami korban bukanlah begal, namun Curas.

Terkait luka yang dialami korban di bagian wajah, saat ini pihak kepolisian masih menunggu hasil visum dari rumah sakit.

"Kita masih meragukan senjata yang digunakan korban, apakah kayu atau senjata lainnya," kata Kapolsek.

Kapolsek berjanji akan mengungkap kasus ini dalam waktu dekat. "Anggota sudah menyebar, akan kita ungkap dalam waktu dekat ini," tandas Kompol Penieli Zahulu pada awak media.***rls


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait