2015, Angka Laka di Pekanbaru Turun 27 Persen
Kompol Zulanda, SIK Kasat Lantas Polresta Pekanbaru.
Pekanbaru, Oketimes.com - Termasuk salah satu daerah yang cukup rawan akan kecelakaan lalu lintas. Disamping makin bertambahnya jumlah penduduk juga semakin banyaknya warga Pekanbaru yang memiliki kendaraan bermotor baik itu roda dua maupun roda empat, sehingga volume kendaraan di jalan-jalan pun semakin tinggi dan padat.
Hal ini tentunya berdampak pada pelanggaran lalu lintas yang terjadi bahkan sering terjadinya kecelakaan lalu lintas yang menimbulkan korban luka-luka dan meninggal dunia.
Namun selama tahun 2015 jumlah angka kecelakaan lalu lintas menurun sebanyak 27 persen. Data yang diperoleh dari Sat Lantas Polresta Pekanbaru bahwa pada tahun 2014 yang lalu jumlah kecelakaan lalu lintas sebanyak 312 perkara, sementara pada tahun 2015 ini turun menjadi 227 perkara.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Drs. Aries Syarief Hidayat, MM melalui Kasat Lantas Kompol Zulanda, SIK mengatakan turunnya angka kecelakaan lalu lintas pada tahun 2015 ini, tidak luput berkat kerja keras dari jajaran Sat Lantas Polresta Pekanbaru, dalam melakukan razia rutin setiap harinya.
"Serta melaksanakan dikmas lantas melalui program Road Show Police Education yang melibatkan masyarakat pengguna jalan," tukasnya.
Selain melakukan razia surat-surat kendaraan dan perlengkapan lanjut Zulanda, baik itu razia rutin, tiap harinya maupun razia operasi kepolisian.
"Kami juga melakukan kegiatan road show di berbagai lokasi wilayah Pekanbaru dengan memberikan edukasi lalu lintas kepada masyarakat yang melakukan pelanggaran lalu lintas, serta memasang spanduk-spanduk himbauan di lokasi-lokasi yang rawan pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas," ujar Kasat Lantas.
Ia juga menambahkan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas terus ditekan dan menurun, hal ini lantaran semakin tingginya kesadaran masyarakat pengguna jalan untuk selalu tertib dan patuh dalam berlalu lintas.
"Kami tak henti-hentinya melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar selalu mengutamakan keselamatan dalam berlalu lintas, baik secara langsung maupun melalui media cetak, elektronik, media sosial seperti website, facebook, twitter, dan lain-lain," tutup Zulanda.(rls/satlantaspku).
Komentar Via Facebook :