Disparekraf Gandeng Asita Majukan Parawisata Riau

Kepala dinas parawisata dan ekonomi kreatif (Disparekraf) Riau, Fahmizal saat berfoto bersama dengan para awak media, Selasa (29/12/15).

Pekanbaru, Oketimes.com - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Riau dan Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (ASITA) berkomitmen untuk memajukan dan mengenalkan parawisata yang selama ini masih sedikit peminat akan dikenalkan ke manca negara melalui informasi-informasi melalui media sosial hingga media massa.

Kepala Disparekraf Riau, Fahmizal Usman mengatakan, pencapaian promosi potensi sektor pariwisata Riau masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, pihaknya terua berupaya memperbaiki semua itu agar wisata di riau yang indah dapat dinikmati wisatawan.

"Namun tak ada gading yang tak retak. Kita tak menyerah, kita terus memperdalam dan perbaiki kekurangan dalam sisi promosi pariwisata," katanya pada awak media di kantornya, Selasa (29/12).

Kolaborasi dengan pihak terkait menjadi cara tersendiri bagi Provinsi Riau untuk mampu bersaing dengan provinsi-provinsi yang sudah jauh lebih dikenal akan pariwisatanya.

"Pihak asosiasi menyediakan paket, dibantu dengan teman-teman media mempromosikannya," ujar mantan Kepala Biro Humas Setdaprov Riau ini.

Peralihan untuk penguatan sektor pariwisata sebagai pendorong menjadi pendapatan asli daerah, disebabkan dengan terus menurunnya dana bagi hasil (DBH) minyak yang diterima Riau. "Untuk tahun ini saja mengalami penurunan hingga Rp4 triliun untuk seluruh Riau," jelasnya.

Produksi minyak dan gas dunia juga terus mengalami penurunan. Termasuk Riau yang selama ini dikenal sebagai penghasil minyak dan gas terbesar di Indonesia.

Sementara sektor pendukung lainnya, yakni perkebunan dan kehutanan juga berangsur menyusut. Kekuatan di sektor perkebunan Riau disebut sebagai salah satu daerah yang memproduksi sawit terbesar di Indonesia.

"Sementara harga jual sawit terus mengalami penurunan. Harga tawar yang saat ini dan terus mengalami perubahan akan sulit untuk kembali ke posisi awal. Bahkan petani yang memiliki sawit di bawah 15 hektare cenderung ingin melepas atau menjual," tandas Fahmi.

Disampaikan Fahmizal, dukungan dan keinginan penuh dari Pelaksana Tugas Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman terhadap pengembangan pariwisata membuat sektor ini diyakini akan mampu menopang serta menutupi pelemahan sektor lainnya.

"Rencananya akan dilakukan rapat lagi di awal tahun (2016, red). Intinya Pak Plt Gubernur begitu sangat serius untuk mengembangkan potensi sektor ini," tandasnya. ‎

Sementara itu, Ketua ASITA Riau, Ibnu Mas'ud mengaku akan bekerjasama dengan pemerintah untuk mengenalkan destinasi wisata riau kepada wisatawan yang berkunjung di Riau dengan mempromosikan paket-paket wisata melalui agen wisatanya.

"Untuk memajukan ini, tidak bisa mendayung sendiri. Tentunya perlu dukungan dari pemerintah mulai dari menunjang infrastruktur dan lainnya agar wisatawan betah," tukasnya. (dea)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait