Meranti Tampil dalam event GWBN di Jakarta

JAKARTA, oketimes.com- Ajang Gebyar Wisata Budaya Nusantara (GWBN ) ke 12 Tahun 2014 merupakan event tahunan yang diselenggarakan PT Wahyu Promocitra bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatis (Kemenparekraf) di Hall A, Jakarta Convention Center, pada 1-4 Mei 2014. Acara ini menampilkan potensi pariwisata dari 33 Provinsi di Indonesia.

GWBN bertujuan mendorong peningkatan kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke daerah wisata yang ada di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.

Pameran terbesar dan terlengkap tentang objek wisata ini menghadirkan Sebanyak 117 peserta stand dan 34 tarian dalam pameran ini diikuti Dinas Pariwisata dari provinsi, kabupaten, dan kota di seluruh Indonesia. "Sebanyak 30 ribu calon wisatawan dari Jabodetabek diharapkan akan mengunjungi pameran ini," kata Sukur Saka, Direktur PT Wahyu Promocitra, penyelenggara acara.

Tak terkecuali kabupaten kepulauan meranti, meskipun kabupaten terbungsu di provinsi riau, sejak pemekaran aktif mengikuti event bertaraf nasional ini. Stand pameran Disbudparpora Kabupaten Kepulauan Meranti mampu menarik minat pengunjung pameran.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Kepulauan Meranti, Drs H Ishak Izrai kepada wartawan, Minggu (4/5) di JCC kemarin.

Dikatakannya, Stand Disbudparpora Kepulauan Meranti Tampil beda dibandingkan stand Kabupaten lainnya di Indonesia. Dimana sejumlah penampilan musik tradisional dan tarian tradisional turut mendukung semaraknya penampilan stand dari daerah kepulauan ini. Penampilan Budaya dari stand daerah otonom baru itu dinilai cukup mampu menyedot perhatian pengunjung.

Dari pantauan wartawan, stand kepulauan meranti diserbu oleh ratusan pengunjung, mereka berburu makanan yang terbuat dari sagu seperti mi sagu, sagu lemak,dan cendol sagu, alhasil semua stok produk ludes terjual sebelum masa penutupan pameran.

Kepulauan meranti menampilkan tarian cikpuan yang diwakili oleh sanggar Senandung Kasih yang berasal dari kecamatan Tebing Tinggi barat dibawah naungan Resopen.

Tarian yang dibawakan oleh 9 penari ini menceritakan seorang istri sultan yang dengan gagah berani nya menghadapi penjajah berhasil memukau para penonton yang hadir.

"Memang kita sengaja memberikan tampilan beda dengan mengangkat unsur budaya, dan kepulauan meranti akan terus memberikan yang terbaik untuk mengangkat marwah negeri ini," ungkap kadis.


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait