Tomas Minta Evaluasi Budaya Mandi Safar

Pj Bupati Ahmad Syah Horrofie saat memandikan anak-anak pilihan Rupat Utara pada ritual mandi safar, Sabtu (05/12/15) lalu.

Bengkalis, Oketimes.com - Budaya Mandi Safar Rabu Capuk kembali akan digelar di Kecamatan Rupat Utara walupun kegiatan serupa telah diresmikan oleh Plt Gubernur Riau pada Sabtu 5 November 2015 lalu.

Hal ini sebagaimana disampaikan Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Kecamatan Rupat Utara, H Abdullah kepada Wartawan, Senin (07/12/15) yang mengatakan Selasa sore sekitar pukul 15.00 Wib sesudah Azhar besok (08/12/15) masyarakat Rupat Utara tetap akan melaksanakan Budaya Mandi Safar yang akan dipusatkan di dusun Tanjung Jaya Desa Teluk Rhu sekitar tiang lampu suar.

Mengenai penggunaan istilah antara Helat, Ritual, atau Mandi Safar H Abdullah memberikan penjelasan "Istilah yang tepat adalah Budaya Mandi Safar, kalau Helat ini adalah sekilas saja acaranya, kalau Ritual pula kadang dilaksanakan terkadang tidak, sedangkan mandi safar ini harus dibuat setiap tahunnya," katanya.

Menurutnya sesuai kamus praktis Bahasa Indonesia karangan Drs Dwi Adi K tertulis budaya itu mengandung arti, pikiran, akal budi, kalau helat adalah asing, tamu, tipu muslihat, tipu daya, akal, dalih, sedangkan ritual: berkenaan dengan ritus: hal ikhwal ritus, ritus sendiri berarti: tata cara dalam upacara keagamaan "Ke depannya, istilah yang dipergunakan adalah Budaya Mandi Safar.

Dari penglihatan H Abdullah selama acara Budaya Mandi Safar berlangsung, beliau mengaku masih terdapat beberapa kelemahan dalam pelaksanaannya, diantaranya perlu pembenahan partisipasi masyarakat dan kesadaran mereka sendiri khususnya dari desa masing-masing. Karena yang banyak datang memanfaatkan acara ini adalah pedagang dari luar Teluk Rhu.

Sedangkan anak lokal itu tidak menggunakan peluang yang ada, "Kami memberikan semacam pandangan tentang upaya kepala desa untuk berpartisipasi dalam acara Budaya Mandi Safar tahun 2016 yang akan datang, jangan sampai kita lalai dan tidak menggunakan kesempatan dengan sebaiknya, sisipkan dana buat masyarakat kita yang bekerja di situ," ungkap Abdullah.

Ia juga mengimbau Pemka Bengkalis agar dapat melakukan kegiatan gotong-royong membersihkan pantai bersama masyarakat, sehingga dari bakti sosial ini akan muncul kesadaran yang tinggi dalam menjaga  kebersihan sehingga bisa terpupuk dengan baik," tambah Abdullah lagi.

"Pengelolaan parkir pula yang menyebabkan macetnya perjalanan telah terjadi sejak dulu, petugas yang mengatur arus lalu lintas sangat diperlukan, kemarin (Sabtu,(05/12/2015) ada pihak kepolisian yang mengatur tapi di saat polisinya tidak ada di tempat, kemacetan kembali terjadi," tutur Abdullah.

Abdullah menghimbau, Mari kita lestarikan Budaya Mandi Safar ini sehingga para wisatawan dapat tenang beristirahat di Rupat Utara, kemudian selalu menjaga kebersihan lingkungan, bagi desa-desa yang ada di Kecamatan Rupat Utara yang akan mengadakan Mandi Safar Rabu Capuk dengan melaksanakan dzikir dan membaca Yasin baik di masjid maupun di mushola.

"Kemuudian dilanjutkan dengan mandi dan berdoa meminta kepada Allah Swt agar menjauhkan musibah dan mara bahaya bagi kita semuanya," ajak Abdullah. (Jn/Eb)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait