KRI Soeharso-990 Siap Sukseskan HPN 2016
Panitia HPN 2016 Chelsia ketika berkunjung ke KRI Soeharso di Pangkalan Ujung Surabaya, Selasa, (24/11/15) kemarin.
Surabaya, Oketimes.com - Salah satu kegiatan yang akan menarik perhatian insan pers dalam acara HPN 2016 mendatang adalah pelayaran dari Surabaya menuju Lombok dengan menggunakan salah satu kapal perang kebanggan TNI-AL, yakni KRI Soeharso dengan nomor lambung 990 yang akan berlayar dari tanggal 4 hingga 6 Februari dan diikuti perwakilan dari PWI seluruh Indonesia.
"Dalam pelayaran nanti, berbagai kegiatan akan dilakukan di atas kapal KRI Soeharso seperti seminar dan berbagai pelatihan," ujar Panitia HPN 2016 Chelsia ketika berkunjung ke KRI Soeharso di Pangkalan Ujung Surabaya, Selasa, (24/11/15) kemarin.
Kunjungan Panitia Pusat HPN 2016 dan Pengurus PWI Pusat yang terdiri dari Kiki Iswara, Agus Yuli, Pro Suprapto, M Nasir, Jayanto Arus Adi, Chelsia, dan Dar Edi Yoga ke KRI Soeharso diterima secara langsung oleh Asisten Operasi Panglima Armatim, Kolonel Laut (P) Maman Firmansyah, Asiten Intelijen Pangarmatim Kolonel Laut (T) Yanuar AL, Dansat Kapal Bantu Kolonel Laut (P) Fadelan, Dan KRI Soeharso Letkol Laut (P) Ashari alamsyah, Kadispen Armatim Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman.
"Apapun bisa dilakukan di atas KRI Soeharso, apalagi untuk kegiatan bakti sosial, karena KRI Soeharso merupakan kapal rumah sakit milik TNI-AL yang setara dengan Rumah Sakit Type B," jelas Asops Pangarmatim Kolonel Laut (P) Maman Firmansyah.
Ketua Panitia HPN 2016 Bidang Bakti Sosial M Nasir menjelaskan, bahwa dalam penyelenggaraan HPN di Lombok akan diselenggarakan bakti sosial berupa Operasi Mata Katarak di Bima dan Mataram, operasi bibir sumbing, dan juga sunatan masal.
"Kami berharap KRI Soeharso juga dapat mengambil peran dalam bakti sosial bagi masyarakat NTB," harap M Nasir yang juga Director of Kompas Humanitarian Fund.
KRI dr Suharso-990 semula bernama KRI Tanjung Dalpele-572, yang lalu diubah menjadi kapal rumah sakit. Kapal ini merupakan kapal kelas Landing Platform Dock sepanjang 122 meter berbobot mati sekitar 11.000 ton yang geladak apronnya mampu menampung tiga helikopter ringan dan sudah digunakan berbagai kegiatan kemanusiaan keliling nusantara.(rls)
Komentar Via Facebook :