Minim Perhatian Pemerintah dan Instansi Terkait

Kanal Sungai Bangko Mampet, 5000 Lahan Petani Terendam Banjir dan Gagal Panen

Kondisi kanal aliran Sungai Bangko sepertinya perlu dibersihkan oleh pihak instansi terskait. Sebab konsisi kanal sungai yang mencapai kurang lebih sepanjang 30 KM dengan lebar empat meter saat ini sudah terjadi pendangkalan dan ditutupi oleh tumbuhan liar dan sampah di sepanjang sungai tersebut.

Rokan Hilir, Oketimes.com - Sekitar 5000 hektar lahan warga yang ditanami kebun sawit dan palawija di lima Kepenghuluan Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir provinsi Riau, terancam gagal panen akibat banjir hujan lebat yang melanda di wilayah tersebut selama beberapa hari terakhir ini.

Kepenghuluan Bangko Bakti, Bangko Pusaka, Mas Raya Bangko Sempurna dan Kepenghuluan Siarang-arang yang terendam air pasca hujan lebat dalam sepekan ini membuat masyarakat kehilangan pendapatan, pasalnya buah sawit dan palawija tak lagi bisa dipanen.

" Lahan saya ada dua hektar di Pinggir Sungai itu. Tapi kalau musim penghujan begini, bagaimana mau kami memanennya. Air luapan sungainya rata dengan jalan kayak dilautan gitu," ungkap Maringan Sinaga warga Bangko Balam kepada awak media ini saat disambangi di kediamannya, Kamis (19/11/15).

Menurut Maringan, kondisi kanal aliran Sungai Bangko sepertinya perlu dibersihkan oleh pihak instansi terskait. Sebab konsisi kanal sungai yang mencapai kurang lebih sepanjang 30 KM dengan lebar empat meter saat ini sudah terjadi pendangkalan dan ditutupi oleh tumbuhan liar dan sampah di sepanjang sungai tersebut.

" Sehingga, saat musim penghujan, air meluap ke lahan warga dan sangat susah untuk surut saat musim kemarau. Kondisi itu juga diperparah dengan lebatnya rerumputan, akibat lebatnya tumbuhan liar. Jika kita berdiri diatas sungai itu dan kita tidak akan tenggelam kita," tuturnya menceritakan kondisi Suangai Bangko saat ini.

Hal senada juga disampaikan oleh Taufik, salah seorang warga di Kepenghuluan Bangko Pusako yang mengaku sudah jenuh mengelola lahannya yang berada di sepanjang pinggiran Sungai Bangko. Akibat kondisi lahan yang tergenangi air saat musim hujan tiba setiap tahunnya. " Percuma dikerjain, kalau musim hujan kita tak bisa kerja disana," keluhnya.

Melihat kondisi tersebut, Taufik hanya bisa berharap agar Pemkab Rohil melalui dinas terkait, segera membenahi drainase dan membersihkan kanalisasi Sungai Bangko dan Sunga Rokan yang saat ini semakin hari kian parah.

Selain itu, dirinya juga menyayangkan minimnya perhatian dua perusahaan Perkebunan Sawit yakni, PT Mas Raya dan PT Tunggal Mitra yang juga berdiri disekitaran wilayah Sungai Bangko yang tidak memperhatikan kondisi sungai tersebut selama ini.

Dimana selama kedua perusahaan ini beroperasi disana, tanggung jawab perusahaan untuk membersihkan Sungai Bangko itu tidak pernah dilakukannya. Dua perusahaan itu, hanya bisa membersihkan sungai yang berbatasan di lokasinya masing-masing saja.

" Aneh aja melihat kejadian seperti ini, semestinya kan perusahaan bisa saja ikut berpartisipasi untuk membantu warga sekitarnya. Kemana dana CSRnya, apa tidak ada. Yang paling miris lagi, masyarakat disini tidak mau bergotong royong untuk membersihkan kanal yang sumbat itu, ya makin parahlah," kesal Taufik pasrah. (hen)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait