Massa GMPKS Desak Pemkab Tindak Tegas Perusahaan Pemabakar Lahan dan Hutan di Siak
Puluhan mahasiswa yang tergabung kedalam Gerakan Mahasiswa Peduli Kabupaten Siak Menuntut (GMPKS) menggelar aksi demo di Kantor Bupati Siak Kelurahan Mempura Kecamatan Mempura Siak, Kamis (29/10).
Siak, Oketimes.com - Puluhan mahasiswa yang tergabung kedalam Gerakan Mahasiswa Peduli Kabupaten Siak Menuntut (GMPKS) menggelar aksi demo di Kantor Bupati Siak Kelurahan Mempura Kecamatan Mempura Siak, Kamis (29/10).
Pantauan di lapangan, aksi demo yang dilakukan GMPKS menyampaikan pesan moral betapa pentingnya kelestarian lingkungan hidup. Massa pun meneriakkan yel-yel salam peduli salam gerak, yang berisikan, Kita bergerak, menuntut kebenaran, membela rakyat, melawan penindasan, menyampaikan pesan, penderitaan rakyat, minta penguasa memberi kedaulatan, salam peduli, salam bergerak, salam rakyat, bebas asap.
Dari berbagai orasi yang disampaikan oleh GMPKS tersebut, selain di kawal ketat oleh aparat kepolisian Polres Siak, sejumlah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Siak ikut aktif mengawal aksi demo tersebut.
Sementara itu, aksi demo GMPKS yang diterima oleh Asisten I Pemkab Siak DR.H.Fauzi Asni, M.Si, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Siak H. Abdul Razak, SH, MH, Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Siak Drs H Teten Efendi, MSi, dan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Siak Hadi Sanjoyo, AP MSi.
Dihadapan Pejabat Pemerintah Kabupaten Siak ini, Koordinator Lapangan GPMKS Marzuki didampingi Koordinator Umum Syafrianto, secara tegas minta kepada Pemkab Siak agar segera ditingkatkan sosialisasi evakuasi terhadap masyarakat akibat bahaya kabut asap dengan kreteria agar Pemerintah Daerah sediakan ruang bebas asap ditiap kecamatan untuk balita, lansia dan ibu hamil. Kemudian bagikan masker standar N95, vitamin dan tabung oksigen untuk masyarakat.
Selanjutnya mendesak kepada DPRD Kabupaten Siak, untuk melakukan upaya kongkrit terhadap penyelesaian penanggulangan bencana asap di Kabupaten Siak. Dengan acara melakukan investigasi lapangan terhadap perusahaan pembakar hutan dan lahan yang menyebabkan bencana asap di Kabupaten Siak.
Mendesak perusahaan yang terlibat dalam kebakaran hutan dan lahan untuk bertanggungjawab penuh dalam upaya pemerintah melakukan evakuasi. Mengawasi penegakan hukum terhadap oknum pelanggaran terkait bencana asap. Meminta DPRD Kabupaten Siak untuk mendukung dalam keterbukaan informasi mengenai penyelesaian bencana asap sesuai UU KIP.
Tak hanya itu, GMPKS juga ikut menyatakan dukungan terhadap DPR-RI dalam membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk kaitan menindak tegas terhadap pelaku pelanggaran hukum pembakaran lahan (perusahaan/korporasi) yang mengakibatkan kebakaran lahan dan hutan. Jika pernyataan ini tidak ditanggapi dan tidak segera di realisasikan, kami atas nama GMPKS akan melakukan upaya-uapay aksi yang lebih besar lagi.Tutur Marzuki menyampaikan.
Merujuk dari sejumlah tuntutan yang disampaikan oleh Puluhan Gerakan Mahasiswa Peduli Kabupaten Siak ini, Asisten I Kabupaten Siak DR H Fauzi Asni, dengan suara lantang dan urat leher yang tegang, menyampaikan bahwa satu-satunya Kabupaten kota di Indonesia yang diberikan penghargaan dalam penanganan masalah kebakaran lahan secara nasional dari Pemerintah Pusat adalah Kabupaten Siak.
" Karena struktur dan lembaga yang dibuat oleh Siak di contoh oleh Pemerintah Provinsi Riau dan Pusat, karena itu jangan kami dikatakan tidak bekerja, sebagaimana yang disampaikan oleh GMPKS," tukas Fauzi dalam orasinya.
Dikatakan Fauzi, pada tahun 2014 lalu Kabupaten Siak didatangi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan Kapolda Riau langsung ekpos di Kantor Gubernur Riau dan Siak dan langsung mengambil struktur dari Kapolda Riau tersebut, untuk hal ini Kabupaten Siak lah yang paling cepat membuat satgas terhadap penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.
Dan dari 67 lokasi rawan bencana ada dana yang di biyayai oleh APBD Kabupaten Siak sebesar 2 Juta Rupiah perbulannya untuk lima orang satgas. Dan ini sudah dilakukan oleh Pemkab Siak.
Untuk diketahui lanjut Fauzi, pada semester pertama tahun 2015 ada titik api yang terjadi di Kabupaten Siak. Dan Elnino yang berlangsung pada bulan Juni sampai akhir November 2015 dilanjutkan musim kemarau panjang ini merupakan gejala alam. Tapi untuk dua minggu terakhir ini tidak ada titik api yang terjadi di Kabupaten Siak.
" Dan tiap malam sekira pukul 20.00 Wib saya terus menggelar rapat untuk mengetahui titik api dan pencegahan kebakaran lahan yang akan terjadi di daerah kita," tukasnya.
Untuk masalah evakuasi kepada masyarakat hal ini sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Siak yang di pusatkan di Gedung Tengku Mahratu dan Gedung Perpustakaan Kabupaten Siak, disana kita siapkan tabung oksigen, kasur, karpet, dan bermacam perobatan, sayangnya tidak ada masyarakat yang merujuk ketempat tersebut, dan untuk tempat evakuasi ini tidak hanya pada dua tempat tersebut, dan akan berlangsung pada kecamatan-kecamatan lain yang ada di Kabupaten Siak.
Sementara itu untuk pencegahan kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di Kabupaten Siak, dirinya sudah membuat sistim bloking kanal yang bisa buka tutup. Sayangnya janji pemerintah pusat yang akan membuat 331 bloking kanal sampai saat ini satu titikpun belum dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat karena dana belum turun, oleh karena itu jangan kami dikatakan tidak bekerja.
Menurut Fauzi, saat ini sudah ada sejumlah perusahaan yang tengah dikumpulkan, yakni sekitra 8 perusahaan yang ikut terlibat dalam pembakaran lahan di Siak.
Mendengar penjelasan ini, puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam GMPKS tersebut, secara damai langsung pamit, seraya bersalaman dengan Fauzi, mereka langsung meninggalkan lokasi demo dari Kantor Bupati Siak. (man)
Komentar Via Facebook :