Diskop Buka Pelatihan Pembinaan Pelaku Usaha One Village One Product
Drs.H.Tuah Asrun Saily, MM Kadis Koperasi dan UMKM Bengkalis.
Bengkalis, Oketimes.com - Dinas Koperasi UMKM Kab Bengkalis resmi membuka kegiatan pelatihan pembinaan pelaku usaha, One Village One Product (OVOP) 2015 bersama dengan para pelaku usaha UMKM yang bertempat di aula Kantor Jalan Pertanian Kabupaten Bengkalis, Rabu (21/10/2015).
Hadir dalam acara tersebut Drs. Ahmad Fauzi, Msi dari balai diklat Koperasi UMKM Provinsi Riau sebagai instruktur atau narasumber, Kadin Bengkalis, seluruh Kepala bidang dan Kasi Diskop Bengkalis.
Maizul, SE selaku Ketua Panitia Pelaksana dalam pemaparannya mengatakan, maksud pelatihan ini diadakan tidka lain dilakukan guna meningkatkan pengetahuan para pelaku OVOP dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk berupa barang- barang yang dihasilkan. Sehingga nantinya akan berdaya saing tinggi dengan produk lainnya dipasaran baik secara Nasional maupun Internasional.
Ia juga berharap pelatihan ini diharapkan kepada para pelaku OVOP dapat menjadi seorang yang inovatif dan kreatif untuk membuat produk berupa barang – barang yang dihasilkan lebih berkualitas, mempunyai tampilan dengan packing atau kemasan yang menarik, dan terpenuhinya permintaan konsumen atau pasar, serta terbentuknya sentra - sentra produksi UMKM di Desa atau Kelurahan.
Dipaparkan Maizul, jumlah peserta pelatihan sebanyak 20 orang terdiri dari Kecamatan Bengkalis 4 orang, Kecamatan Bantan 4 orang, Kecamatan Bukit Batu 4 Orang, Kecamatan Siak Kecil 2 orang Kecamatan Mandau 2 orang, Kecamatan Pinggir 2 orang, dan terkahir Kecamatan Rupat 2 orang.
Dikatakannya, pelatihan ini akan dilaksanakan selama 2 (dua) hari, yakni mulai hari ini Rabu, 21 hingga 22 Oktober 2015. Dimana para peserta akan disediakan makan siang, snack, kelengkapan pelatihan, uang saku, uang tranfortasi sesuai dengan anggaran yang tersedia.
Sementara itu Kadis Koperasi Drs. H. Tuah Asrun Saily, MM dalam sambutannya mengatakan permasalahan yang umumnya dihadapi kalangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ( UMKM) di Indonesia dan Kabupaten Bengkalis khususnya, yang paling terutama adalah minimnya kemampuan untuk mengelola usaha sesuai prinsip - prinsip manajemen modern.
Ditambahkannya, prinsip utama yang harus dilakukan dalam usaha, misalnya membuat rencana usaha ( Bussines plan) sering diabaikan. Dengan tidak adanya rencana keuangan, rencana prasarana, rencana produksi, maka perusahaan berjalan hanya berdasarkan instuisi dan kebiasaan. Oleh karena itu lebih banyak usaha mikro dan usaha kecil tidak berkembang sebagainama yang diharapkan.
Pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah di Kabupaten Bengkalis kata Kadiskop, cukup pesat dan menjamur. Oleh karena itu dirinya berharap kepada pelaku usaha dapat memberikan andil dalam pembangunan daerah di era otonomi ini, sehingga dapat menyerap tenaga kerja.
Namun diisi lain tambah Tuah Asrun Saily, keberadaan Usaha mikro, kecil dan Menengah (UMKM) masih mengalami kesulitan untuk berkembang, hal ini dikarenakan pengalaman usaha yang dilakukan masih berdasarkan pada era-era kerajinan tradisional, home industri (industri rumahan, dengan menggunakan peralatan yang sederhanan atau manual).
Berdasarkan hal tersebut, maka Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bengkalis melaksanakan beberapa pelatihan bagi para pelaku UMKM, " Seperti pelatihan yang kita laksanakan pada hari ini yaitu pelatihan dan pembinaan pelaku usaha OVOP," tutur Kadis Koperasi dalam menyampaikan pengarahannya di hadapan 20 peserta dari 7 Kecamatan selain peserta Kecamatan dari Rupat Utara Sekab Bengkalis yang tidak hadir pada saat itu. (eb)
Komentar Via Facebook :