Sebut Kondisi Asap Riau tak berbahaya

Mahasiswa Abdurrab Desak Menteri Kesehatan Nila F Moeloek Minta Maaf Kepada Warga Riau

Mahasiswa kembali melakukan aksi demo. Kali ini, Mahasiswa Abdurrab (KM-A) Pekanbaru, menggelar unjuk rasa di depan gerbang kantor Gubernur Riau, Jumat (18/9) siang. Dalam aksinya, mahasiswa mendesak agar Menteri Kesehatan Indonesia, Rina F Moeloek meminta maaf, terkait statemennya yang menyebut udara Riau tidak berbahaya.

Pekanbaru, OKETIMES.COM - Terkait bencana kabut asap yang tak kunjung selesai, mahasiswa kembali melakukan aksi demo. Kali ini, Mahasiswa Abdurrab (KM-A) Pekanbaru, menggelar unjuk rasa di depan gerbang kantor Gubernur Riau, Jumat (18/9) siang. Dalam aksinya, mahasiswa mendesak Menteri Kesehatan Indonesia, Rina F Moeloek meminta maaf, terkait statemennya yang menyebut udara Riau tidak berbahaya.

Sambil membawa berbagai macam spanduk tuntutan, massa berorasi persis di depan gerbang masuk kantor Gubernur di Jalan Sudirman. Para pendemo juga menyanyikan berbagai lagu kebangsaan serta menggelar teatrikal, terkait zolimnya pengusaha perkebunan, yang dengan mudahnya membakar lahan, sehingga berdampak terhadap asap yang merugikan masyarakat Riau.

Dalam orasinya, mahasiswa menuntut tiga hal, diantaranya meminta kepada Menteri Kesehatan Nila F Moeloek untuk meminta maaf kepada masyarakat Riau, mendesak Presiden Joko Widodo dan Menkes agar segera datang ke Riau untuk melihat langsung kabut asap yang melanda Riau.

Massa juga mendesak pemerintah untuk dapat memikirkan dan memperhatikan nasib masyarakat miskin Riau, yang menjadi korban asap, terutama bagi mereka yang menderita penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

" Ibu Menkes jangan asal bicara. Kami masyarakat Riau sudah hampir mati oleh kabut asap ini. Puluhan ribu penderita ISPA, ada anak-anak sampai dewasa. Tiap hari menghirup asap, apa harus menunggu banyak korban jiwa berjatuhan baru ibu tanggap," teriak Dedi Rahmat selaku koordinator aksi.

Dalam melakukan orasinya, para mahasiswa juga membakar tiga onggok sampah, sebagai teatrikal kalau pengusaha tidak peduli dengan lingkungan, dan dengan mudahnya melakukan pembakaran lahan, sehingga masyarakat harus menjadi korbannya.

" Penegak hukum dan Pemerintah Provinsi Riau jangan tutup mata. Pidanakan dan cabut ijin perusahaan pembakar lahan," ujarnya lantang.

Usai melakukan teatrikal dan membacakan puisi tentang bencana asap, puluhan mahasiswa ini kemudian merangsek menuju ke pagar kantor Gubernur dan dilanjutkan dengan aksi membagi-bagikan masker kepada pengedara yang melintas di Jalan Jenderal Sudirman. (XXX)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :