Warga Inhu Minta DPRD Hearing PDAM Tirta Indra

Ilustrasi

Rengat, OKETIMES.COM - Menyikapi adanya kejanggalan dalam pelaksanaan Proyek Air Bersih bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di 3 (Tiga) Kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak.

Sebagaimana diketahu bahwa pada tahun 2015 Pemkab. Inhu melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Indra Arta melaksanakan Pemasangan jaringan PDAM bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), dimana sumber dananya berasal dari dana hibah luar negeri (Australia).

Pemasangan jaringan bagi masyarakat miskin ini seyogyanya dilakukan secara gratis kepada masyarakat, namun dalam perjalanannya berubah menjadi PDAM murah, dengan biaya sebesar Rp. 250 ribu persambungan.

" Dana tersebut berjumlah Rp. 5 Milyar, yang jika dikalkulasikan mampu untuk memasang 3 ribu sambungan baru dengan biaya normal pemasangan sebesar Rp. 1.560.000 persambungan," kata sumber yang engan namanya dipublikasikan Senin (24/8).

Namun dalam perjalanannya dana tersebut hanya digunakan untuk 2 ribu sambungan yang terbagi dalam 3 Kecamatan yaitu Rengat, Kuala Cenaku dan Rengat Barat, dengan biaya Rp 250 ribu persambungan.

Menyikapi hal tersebut Pendiri LSM Forum Pemantau Pembangunan Riau (FP2R) Defrianto Tanius, Senin (24/8) meminta kepada para Anggota DPRD Inhu untuk melakukan Hearing terhadap PDAM Tirta Indra Kab. Inhu.

" Kita melihat banyak kejanggalan yang terjadi di dalam pelaksanaan proyek MBR ini, seperti adanya biaya yang dipungut kepada masyarakat dan tidak merata nya masyarakat yang menerima proyek tersebut, dimana hanya di 3 Kacamatan yang menerima dana tersebut dari 14 Kecamatan di Inhu," singkatnya. (Ali)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :