Tak Becus Tangani Pasien Kritis Korban Rampok

Kapolres Inhu Murka atas Pelayanan RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

Ilustrasi

Pekanbaru, OKETIMES.com - Peluru yang masih bersarang di jenazah Sugiono (47), korban perampokan bersenpi di Desa Sibabat Kecamatan Seberida Kabupaten Indragiri Hulu, sejak dirawat Rabu (08/7/2015) sekitar pukul 20.00 WIB, hingga kini jenazah korban tengah meninggal dunia, Kamis (9/7/2015) pagi pukul 07.00 wib di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.

" Pelurunya belum kita angkat dan masih bersarang dipinggang korban. Karena untuk melakukan itu, perlu surat permintaan atau rekomendasi dari pihak kepolisian," ujar Humas RSUD Arifin Ahmad, Marsiah pada media ini, Kamis (09/7/2015) siang di ruang kerjanya.

Sebab, kata Marsiah, peluru yang bersarang di pinggang Sugiono itu akan diperlukan kepolisian untuk penyelidikan sesuai Standar Operasional Prosedur Rumah Sakit. " Sejak korban di rujuk kemarin, anggota polisi Polres Rengat tak ada yang mendampingi, bagaimana mau kita ambil pelurunya dan tidak ada surat permintaan dari kepolisian. Karena SOP nya seperti itu," kata Marsiah.

Terkait permasalahan itu, Kapolres Indragiri Hulu AKBP Ari Wibowo Sik SH dihubungi melalui telepon selulernya, terkejut mendengar pernyataan pihak RSUD Arifin Ahmad. Menurutnya, pihak RSUD-lah yang tidak memahami prosedur dan SOP.

" Tidak ada prosedur dan SOP seperti itu, RSUD Arifin Ahmad itu aja yang tidak becus. Itu kondisi korban kritis loh, jangan menunggu dan cari-cari alasan, harusnya saat dirujuk dan tiba disana sudah langsung dioperasi," tegas Ari.

Dengan perlakuan RSUD Arifin Ahmad seperti itu, lanjut Ari, penilaian masyarakat bisa menjadi berbeda. Sebab, RSUD Arifin Ahmad sebagai Rumah Sakit milik pemerintah tidak mengedepankan kepentingan ekonomi.

" Mereka itu (RSUD) kalau pasien tidak ada uang, dibiarkan sampai mati. Kemanusiaannya dimana ?," ketus Kapolres.

Ari juga sangat menyayangkan atas meninggalnya Sugiono setelah dirampok dua orang tak dikenal yang menggunakan senjata api. Amunisi perampok masih bersarang di pinggang korban hingga meninggal dunia.

Bahkan jenazahnya juga masih di ruang perobatan, sejak meninggal Kamis (09/7)/2015 pagi, sekitar pukul 07.00 WIB, hingga kedatangan sejumlah wartawan pukul 11.00 WIB.

" Korban harusnya cepat ditangani, cepat diambil pelurunya sejak tadi malam. Ini malah sudah meninggal pun tidak diangkat pelurunya, memang tidak beres itu RSUD," ketus AKBP Ari bernada kesal. (tripleX)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait