BPBD Rohil Imbau Masyarakat tak Bakar Lahan di Musim Kemarau

H Azhar SE, Msi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) provinsi Riau.

Bagansiapiapi, OKETIMES.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) menghimbau kepada masyarakat Rohil agar tidak membakar lahan pada musim kemarau saat ini. Pasalnya selama bulan Ramadhan ini rata-rata suhu panas di Kabupaten Rohil cukup memprihatinkan, yakni mulai dari 28°-30° Celsius bahkan bisa lebih.

Dengan kondisi seperti itu, cuaca extrem panas merata di Kabupaten Rohil dan cukup memprihatinkan jelas ini akan memicu titik-titik panas (api,red) bisa muncul dimana saja dan kapan saja. Apa lagi pada daerah-daerah yang rawan menjadi langganan hotspot titik api di Rohil," demikian hal ini disampaikan Kepala BPDB Rohil H Azhar SE, Msi pada media ini saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (25/06/2015).

Diterangkan Azhar, baru-baru ini jajaran Kapolres Rohil melaui tim anti Karhutla yang terbentuk telah berhasil memadamkan api yang membakar lahan warga seluas lebih kurang 4 hektar. Diduga, masih ada saja masyarakat yang membuka lahan dengan cara membakar.

" Kita sangat afresiasi kinerja jajaran Kapolres Rohil, selain itu jika dugaan kebenaran Karhutla kemarin benar adanya. Diminta untuk pihak yang berwajib memproses pelaku Karhutla sesuai dengan proses yang berlaku," papar Azhar.

Ditambahkan, ini bertujuan memberikan efek jera terhadap pelaku tindak Karhutla dan yang lainnya. Jadi, kedepannya jika masyarakat atau pihak perusahaan dan pihak lainnya tidak semena-mena saat membuka lahan dengan cara membakar. Kan, bisa silakukan dengan cara lain?

" Sudah banyak pemberitahuan atau pemahaman dari Pemda Rohil baik secara penyuluhan, tulisan mau pun melalui media cetak dan online. Ini sangat jelas dan membuktikan keseriusan Pemda Rohil guna mencegah dan memberantas bahaya Karhutla," tegasnya.

Diminta kepada seluruh lapisan masyarakat dan Perusahaan dimusim kemarau dan cuaca yang tidak menentu ini, hindari yang namanya membakar saat membuka lahan atau didalam hutan. " Ingat, sekecil apa pun yang namanya api, dimusim kemarau ini tidak mustahil api menjadi besar," imbuh Azhar kembali.

Bagi masyarakat dan degenap perusahaan yang sudah dibentuk melaui masyarakat peduli api (MPI), saling bahu-membahu jika menemukan satu sumber api atau kobaran api diwilayah mana pun. " Kerjasama merupakan satu bentuk kepdulian kita terhadap ganguan Karhutla di Negri ini," tutup Azhar. (ram)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :