Relokasi Lapak Bazar Ramadhan dari Jalan Ahmad Yani ke Jalan Banglas tak Mulus

Pedagang Pasar Ramadhan Jalan Ahmad Yani Ogah Pindah ke Jalan Banglas

Suasana Pasar Ramadhan di Jalan Achmad Yani Selatpanjang Kabupaten Kepulauan Meranti provinsi Riau lebih ramai di ketimbang di Jalan Banglas rekolasi Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan (DPKP) Kabupaten Meranti, Jumat (19/06/2015) sore.

Selatpanjang, OKETIMES.com - Kebijakan Dinas Pasar dan Kebersihan dan Petananaman (DPKP) Kabupaten Kepulauan Meranti untuk merelokasikan lapak Pasar Ramadhan dari Jalan Ahmad Yani ke Jalan Banglas Selatpanjang tampaknya tidak akan mulus terlaksana. Pasalnya, para Pedagang Pasar Ramadhan lebih suka memilih lokasi di Jalan Achmad Yani ketimbang di Jalan Banglas untuk menjajakan dagangannya di tempat semula.

Keluhan ini sebagaimana disampaikan Neneng (34 tahun ) salah satu pedagang pasar Ramadhan di Jalan Achmad Yani Selatpanjang pada Media ini, Jumat (19/06/2015). Ia mengaku sangat kecewa berjualan di Pasar Ramadhan yang sudah di sediakan Dinas DPKP Meranti di Jalan Banglas Selatpanjang.

" Kita memang sepakat atas kerja keras dinas pasar untuk mensejahterakan pedagang, untuk berjualan di Jalan Banglas. Bukan kita tidak mau, sebab sejak kita berjaulan di pasar tersebut. Dangan kita sepi dan pembeli sangat sedikit. Kalau sudah begitu modal kita berjualan tidak akan kembali," keluhnya.

Bukan itu saja tambah Neneng, lokasi berjualan di Jalan Banglas tempatnya dinilai tidak strategis dan luas lahan sangat sempit. Hal inilah yang membuat kemacetan di seputarn jalan Banglas sehingga para pedagnag merasa tak nyaman berjualan. Sebab masyarakat Meranti terutama di Selatpanjang dan sekitarnya tidak lagi bisa nyaman melintasi Jalan Banglas terutama saat sore hari.

" Jalan Banglas tepatnya di Pasar Ramadan saat ini mengalami macet parah Macet parah ini akibat pemindahan pasar ramadan dari Jalan Ahmad Yani ke Jalan Banglas," tukasnya.

Kebijakan Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan Menggadang-gadangkan bazar ramadhan tampaknya menyulitkan para pedagang, masyarakat dan konsumen. Pasalnya mulai pukul 16.00 WIB menjelang waktu berbuka jalan ini dalam keadaan macet parah.

Hal senada juga dikeluhkan Rian, salah seorang pedagang yang jualan di Jalan Banglas Selatpanjang. " Kita tidak mengerti dengan kebijakan Dinas ini. Pemindahan pasar malah menyulitkan masyarakat. Jalanan macet, area pasar yang sempit," ucap Rian.

Masih kata Rian, Kepolisian dan Dinas Perhubungan telah menurunkan personel untuk mengatur lalu lintas, namun kemacetan di salah satu jalan utama di Selatpanjang itu tidak dapat dihindari. Alhasil, banyak konsumen yang lebih memilih untuk tidak singgah dan mencari takjil berbuka di tempat lain.

" Mending ke tempat lain, dari pada belanja di sini. Kebijakan pemerintah ini lucu dan aneh, kami selaku masyarakat komplain dengan pemindahan ini," tuturnya.

Hasil pantuan dari Jalan Banglas yang memiliki lebar hanya 4 meter itu digunakan untuk dua arah. Pemindahan pasar di persimpangan Gang Sempaya semakin memacetkan jalan. Karena banyak pengunjung yang memarkirkan kendaraannya persis di pinggir jalan, sehingga menutup sebagian bodi jalan. Sedangkan pantauan di Jalan Ahmad yani terlihat pada Jumat (19/06.2015) sore para pedagang banyak menjual kembali dengan semangat menjual di pasar Jalan Ahmad yani.

" Kondisi itu berbeda dengan (pasar) waktu di Jalan Ahmad Yani tahun-tahun sebelumnya. Penyediaan tempat parkir khusus dan penutupan jalan menjelang waktu berbuka tidak menyebabkan macet. Malah masyarakat lebih mudah berbelanja karena arealnya lebih luas," ucap Nita, salah seorang pembeli Takjil Ramadhan di Pasar Jalan Ahmad Yani. (azw)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :