Penerimaan Siswa Baru
Lurah Minta Jatah Anak Tempatan diperluas
Lurah Rumbai Bukit Kecamatan Rumbai, Tengku Refli
Pekanbaru, OKETIMES.com – Meski Peraturan Walikota (Perwako) Pekanbaru terkait Penerimaan Siswa Baru (PSB) tahun ajaran 2015/2016 sejauh ini belum turun, namun diharapkan dapat memberikan peluang bagi anak tempatan. Jika sebelumnya kategori anak tempatan berada di radius 500 meter diharapkan tahun ini bisa diperluas menjadi 1 kilometer.
Harapan itu disampaikan Lurah Rumbai Bukit Kecamatan Rumbai, Tengku Refli saat dikonfirmasi disela-sela acara perpisahan SMPN 24 Pekanbaru, Jalan Sri Aman Rumbai, Sabtu (30/05/2015).
Tengku Rafli mengatakan, harapan itu ia sampaikan mengingat kondisi ekonomi masyarakat di wilayahnya yang rata-rata kelas menengah kebawah. Ia menggambarkan, dari 1.745 Kepala Keluarga (KK) di Kelurahan Rumbai Bukit, sebanyak 408 KK menjadi penerima Raskin daerah dan 380 KK lainnya menjadi penerima raskin nasional.
Dari gambaran tersebut, kondisi ekonomi masyarakat Rumbai Bukit, sangat jelas terlihat. Oleh karena itu, ucap Tengku Refli, untuk membantu agar anak-anak tempatan bisa bersekolah, diharapkan Perwako PSB di SMPN 24 tahun ini bisa diperluas menjadi 1 kilometer.
Ia mengatakan, 1.745 KK yang berdomisili di Rumbai Bukit tersebut, merupakan warga yang sudah terdata. Ia yakin, masih banyak warga yang belum terdata sehingga belum bisa masuk dalam data base.
" Iya, saya yakin masih banyak warga yang sudah bertahun-tahun berdomisili di daerah ini belum masuk data base karena mereka terkendala dalam masalah pengurusan administrasi Kependudukan. Saya sudah instruksikan RT dan RW untuk membantu pendataan warga di lingkungan masing-masing. Mudah-mudahan kedepan ada kebijakan Pemko untuk memutihkan identitas warga tersebut," ujar Tengku Refli.
Sementara menyikapi aksi coret baju para siswa saat merayakan pengumuman lulus, Tengku Refli berharap agar tradisi tersebut dihilangkan. Untuk mengantisipasinya, orangtua diminta agar menemani anaknya ke sekolah saat pengumuman lulus.
" Saya kira aksi coret baju yang dilakukan siswa saat merayakan kelulusan, bukan tindakan terpuji. Lebih baik baju seragam sekolah tersebut disumbangkan kepada adik-adik kelas yang membutuhkan," imbuh Tengku Refli. (fin)
Komentar Via Facebook :