Warga Kecewa, Proyek Lapangan Bola Kaki TRCK Rohul Tanpa Rumput

Warga Kecewa, Proyek Lapangan Bola Kaki TRCK Rohul Tanpa Rumput.

TAMBUSAI, oketimes.com - Proyek pembangunan lapangan bola kaki di Tambusai Barat, Kecamatan Tambusai, Kab,Rokan Hulu Masih terbengkala. Warga mempertanyakan proyek pembangunan lapangan bola kaki di Dusun Tandihat yang tidak sesuai dengan perencanaan itu.

Proyek pembangunan lapangan sepakbola berukuran 90x90 meter itu bersumber dari APBD Rohul 2014 melalui Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (TRCK) Kabupaten Rokan Hulu, Dalam bentuk program penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Rokan Hulu, sekitar pertengahan 2014 lalu.

Sesuai dengan plang proyek pembangunan yang ada di lokasi, proyek tersebut dikerjakan oleh CV Jimbaran, dengan nomor kontrak 660/distarcip-PKP/SPK.PRTH/284, nilai kontrak Rp 149.482.000, jangka waktu selama 60 hari kalender.

Ruston warga Tambusai Barat mengatakan, awal pembangunan memang ada alat berat yang bekerja meratakan lapangan bola kaki itu. Sayangnya hingga kini belum ada ditanami rumput.

"Hingga Mei 2015 ini belum ada ditanami rumput, bahkan tanah yang sudah diratakan itu pun kembali ditumbuhi ilalang," katanya.

Sambungnya, informasi warga lainnya bahwa Berita Acara Proyek RTH itu telah selesai dikerjakan Dinas TRCK Rokan Hulu, "Padahal sampai sekarang ini belum ada pengecekan dari Kantor Dinas TRCK Rokan Hulu terhadap proyek setengah jadi itu," ujarnya.

Ruston menduga ada praktek "kongkalikong" antara pihak kecamatan dan dinas TRCK Rokan Hulu.

Ruston menambahkan, warga meminta kejelasan dari pihak-pihak yang terkait untuk menjelaskan, apakah proyek RTH itu hanya sebatas tanah urug tanpa ditanami rumput. "Kalau cuma tanah urug warga juga bisa gotong royong mengerjakan, ga perlu diproyekan, mubazir," katanya.

Sementara, Kepala Desa Tambusai Barat, Imran Harahap mengatakan bahwa proyek pembangunakan lapangan bola kaki yang dibangun di dusun Tandihat pada awalnya pihak desa bekerjasama dengan PT SSL, yakni untuk pembukaan lahan pembangunan sampai rata. Kemudian pembangunan lapangan Bola Kaki itu dilanjutkan dengan menganggarkan Dana APBD Rohul 2014 sebesar Rp 149.482.000, dikerjakan oleh PT Jimbaran.

"Warga kecewa, karena setelah dihitung kontraktor paling menghabiskan Rp25 juta untuk pekerjaan yang terbengkalai itu," ungkap Imran via selulernya.

Imran menambahkan, warganya telah mengadukan hal ini hingga ke Presiden Jokowi, karena warga sudah sejak lama mendambakan berdirinya Lapangan Bola Kaki di desanya.

Terpisah, Pimpinan Pelaksana Teknis (PPK) Proyek RTH Bola Kaki di Desa Tandihat, T Omar Krishna yang didampingi Kasi Pertamanan Dinas TRCK Rohul Elfizon mengakui pembangunan lapangan bola kaki tersebut tanpa ditanami rumput sesuai dengan permintaan Kades Tambusai Barat.

Dana sejumlah Rp 149.482.000 telah sesuai dengan kondisi tanah. Karena kontur tanah lapangan bola kaki berbukit, dana yang dikeluarkan besar untuk menarik tanah dan biaya mobilisasi alat berat.

"Pekerjaan pembangunan hanya membentuk lapangan bola kaki begitu saja," kata Omar Krishna dan diamini Elfizon.

Elfizon menambahkan bahwa warga juga sudah mengajukan proposal agar proyek itu dilanjutkan. Namun karena terjadi defisit anggaran, pembangunan lapangan bola kaki tak dilanjutkan tahun ini.

Proyek lapangan bola kaki di Tandihat merupakan proyek aspirasi mantan Anggota Dewan. Proyek RTH itu memang sempat dibatalkan oleh dinas, karena lokasinya berbukit. Meski demikian, Omar dan Elfizon menduga, masalah itu muncul karena ada miss komunikasi antara warga Tandihat dengan pihak pelaksana.(rly)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :