Bertahan Melawan Keberingasan Reptil
IRT Lolos dari Terkaman Buaya di Sungai Karya Mukti Rohil
Syamzani Camat Raiba Melingtang Rohil, Riau tengah menjenguk seorang IRT yang lolos dari cengkraman buaya buas, meski sempat meringis kesakitan akibat tangan kanannya digigit buaya saat mencuci pakaian dan hendak mandi di pinggiran Sungai Sei Navigasi Kepenghuluan Karya Mukti, Jumat sore (17/4/15) kemarin.
RIMBAMELINTANG, OKETIMES.com - Seorang IRT warga Rimba Melintang Kabupaten Rokan Hilir Riau, lolos dari cengkraman buaya buas, meski sempat meringis kesakitan akibat tangan kanannya digigit buaya saat mencuci pakaian dan hendak mandi di pinggiran Sungai Sei Navigasi Kepenghuluan Karya Mukti, Jumat sore (17/4/15) kemarin.
Kejadian yang dialami Iyu (50) IRT warga Kepenghuluan Karya Mukti Kecamatan Rimba Melintang ini bisa dibilang sungguh tragis. Dimana korban harus berjuang melawan kebringasan buaya buas tersebut seraya merintih kesakitan dan meminta tolong pada warga sekitar yang berada dilokasi kejadian.
Pengakuan ini seperti diutarakan Camat Rimba Melintang, Syamzani pada media ini saat dihubungi via selularnya Sabtu (18/4/15). Ia membenarkan kejadian tersebut, Jum'at (17/4) sore dimana Iyu pada saat kejadian tengah mencucipkaian, di tepian Sungai Sei Navigasi Kepenghuluan Karya Mukti.
Tanpa disadari lanjut Syamzani buaya buas tersebut menyambar dan menggigit tangan kanan korban, sementara tangan kirinya memegang sebuah kayu untuk bertahan dari serangan buaya tersebut seraya merintih kesakita dan minta tolong.
"Lantas warga sekitar pun mendengar jeritan minta tolong korban ke lokasi kejadian. Kontan saja warga pun langsung menolong dan mengambil tindakan untuk mengsir buaya dan alhamdulillah gigitan buaya tersebut lepas dari tangan kanan korban," ujar Syamzani menceritakan peristiwa korban.
Syamzani juga menerangkan, menurut cerita korban saat dirinya menjenguk di kediaman korban, buaya yang menyerang Iyu dikatakan cukup besar dan kejadian itu bukan kali kejadian pertama. Melainkan sudah sering terjadi.
"Kadangkala, buaya tersebut naik kedarat, memangsa itik, angsa serta hewan peliharaan lain milik masyarakat," ulasnya.
Dikatakan Syamzani untuk mengantispasi kejadian tersebut tidak terulang kembali, dirinya mengaku sudah menginformasikan kejadian tersebut ke pihak Dinas Kehutanan. Sebab tugas untuk menangkap buaya tersebut adalah instansi yang berwewenang.
"Kalau kita yang menangkap pasti berbenturan dengan hukum, sebab itu hewan yang dilindungi kan? dan secara teknisnya. Ya, memang Kehutanan yang harus terjun sedangkan masyarakat hanya berupaya memancing, dijerat atau dibagaimanakan," katanya.
Untuk sementara, jawaban yang didapat lanjut Syamzani, Dinas Kehutanan akan berkordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Riau. "Semalam Kehutanan katanya akan menghubungi BKSDA," ucapnya.
Syamzani juga mengatakan meski korban selamat dari terkaman buaya buas tersebut, namun kondisi korban saat ini mengalami trauama dan mengalami luka gigitan dilengan kanan yang saat ini sudah dilakukan perawatan intensif. dilengan tangan kanannya saat ini ada 20 jahitan, karena gigitan buaya tersebut cukup dalam masuknya dan merobek siku lengan korban.
"Kita berharap kepada masyarakat disekitar kejadian jangan melakukan aktifitas dahulu, guna mengantisipasi gangguan Buaya yang diperkirakan masih berkeliaran disekitar kejadian," tegas Syamzani. (ram)
Komentar Via Facebook :