Kemenag Rohul Taja Pembinaan Umat Bagi Pemuda Lintas Agama

Kemenag Rohul Taja Pembinaan Umat Bagi Pemuda Lintas Agama

PS.PANGARAIAN, OKETIMES.com - Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Rokan Hulu melakukan pembinaan umat beragama bagi pemuda lintas agama bertempat di Aula kantor kemenag Rohul, Kamis (26/3/2015).

Pembinaan umat beragama bagi pemuda lintas agama tersebut dibuka langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Rohul, Drs. H. Ahmad Supardi Hasibuan, MA.

Peserta dalam kegiatan tersebut dari perwakilan Enam agama yang diakui di Indonesia yakni, Agama Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Budha, Hindu dan Agama Kong Hu Cu.

Dalam sambutannya, Kakan Kemenag Rohul, Ahmad Supardi Hasibuan mengatakan bahwa kegiatan pembinaan kerukunan pemuda lintas agama tingkat Kabupaten Rohul dilaksanakan dalam rangka mempererat tali persaudaraan di kalangan muda.

"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan tali persaudaraan pada kalangan muda, yang merupakan generasi penerus pembangunan bangsa," ujarnya.

Lebih lanjut beliau menambahkan, kaum muda merupakan penerus pembangunan bangsa yang senantiasa tumbuh melalui beberapa tahab perkembangan antara lain : mental, emosional, sosial, moral dan religius.

Kemudian, Kakan Kemenag Rokan Hulu menjelaskan dalam konsep Islam itu dikenal dengan ukhuwah Islamiyah, ukhuwuah watoniah, ukhuwuah basyariah (ukhuwah insianiyah), jadi harus intens dalam membina persuadaraan sesama umat ciptaan tuhan di muka bumi.

Lanjutnya, seluruh pemeluk agama di Rokan Hulu,  harus sesuai denngan visi Kemenag Rokan Hulu yakni taat beragama, rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera lahir batin. "Sedangkan untuk rukun itu, dibagi dalam tiga kategori yakni dalam inter umat beragama, antar umat dan antara umat beragama," ujarnya.

Langkah untuk mempertahankan kerukuaan umat beragama ini dengan melakukan dialog antar tokoh-tokoh dan pemuka-pemuka agama, kemudian di sekolah-sekolah juga diberikan wawasan multi kultur.

Masih di tempat yang sama, Ketua Pantia Pelaksana, Zulkifli Syarif kegaiatan ini dititik beratkan bagi pemuda, karena mereka dikhawatirkan bisa bertindak anarkis jika konflik beragama. "Maka mereka merupakan titik awal dari sasaran dari kerukunan antar mereka,  karena jika konflik itu terjadi pada mereka dikhawatirkan muncul sikap anaskisme," pungkasnya.(adv/hum)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait