Dishutbun Meranti Desak NSP Bangun Tanaman Kehidupan
Dishutbun Meranti Desak NSP Bangun Tanaman Kehidupan.
SELATPANJANG, riaueditor.com – Sejak awal beroperasinya PT Nasional Sago Prima (NSP) belum melaksanakan kewajibannya membangun Tanaman Kehidupan di wilayah konsesinya Kabupaten Kepulauan Meranti yaitu di Kecamatan Tebing Tinggi Timur. Oleh karena itu Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti mendesak PT NSP untuk segera merealisasikannya.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kepulauan Meranti, Makmun Murod dalam rapat antara Masyarakat Tebing Tinggi Timur dengan PT NSP, kamis (26/3) di lantai 2 Kopitiam Selatpanjang.
"Sekurang-kurangnya PT NSP harus segera membangun tanaman kehidupan seluas 5 persen dari luas konsesi 21.620 hektar yang dimiliki perusahaan. Tanaman kehidupan itu merupakan tanaman multi guna yang harus dibangun oleh perusahaan dialokasikan untuk masyarakat sekitar wilayah konsesi. Masyarakat sangat membutuhkan tanaman kehidupan tersebut, ini harus segera dipenuhi perusahaan," ucap Murod dalam rapat yang dipimpin oleh Asisten I Setdakab Kepulauan Meranti bidang Pemerintahan.
Ditambahkan Murod, pihaknya juga berharap, perusahaan tidak hanya melakukan tanaman kehidupan dengan pengelolaan yang baik. Ia mencontohkan sistem tanaman kehidupan yang dibangun di Pulau Padang dengan membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). BUMDES inilah yang nantinya bertanggungjawab mengelola tanaman kehidupan dengan baik sehingga hasilnya dialokassikan untuk pembangunan desa dan kecmatan bukan untuk kepentingan individu.
"Jika Perusahaan sebelumnya PT Nasional Timber sudah melakukan tanaman kehidupan di Tebing Tinggi Timur, maka NSP harus membangun sejumlah yang kekurangan yang belum dibangun dan itu harus segera direalisasikan sesegera mungkin. Karena kita khawatir, ini bisa menimbulkan singgungan di masyarakat, dampak seperti inilah yang perlu diatasi secara bersama antara masyarakat dan pihak perusahaan," harapnya.
H. Atas Ismail, Kades Teluk Buntal, dalam forum rapat tersebut menyampaikan kekecewaannya terhadap perusahaan yang terkesan membohongi masyarakat mengenai tanaman kehidupan, karena janji pembangunan tanaman kehidupan sudah sejak lama dijanjikan oleh perusahaan.
"Tanaman kehidupan ini memang sudah sering dijanjikan oleh perusahaan tapi kenyataannnya dari tahun ke tahun tak juga kunjung ada sebatang pohon kehidupan. Nah, kami berharap, pertemuan hari ini bisa menjawab janji dari perusahaan, kejelasan dan kepastian dari perusahaan untuk tanaman kehidupan ini," harap Kades.
Sementara itu, Humas PT NSP, Setyo Budi Utomo menjelaskan pihaknya akan segera merealisasiskan tanaman kehidupan. "Anggaran untuk tanaman kehidupan sudah disiapkan oleh perusahaan, kita akan membangun tanaman kehidupan seluas 200 ha. Kalau memang diminta minggu depan kita sudah siap merealisasikannnya untuk 10 Desa dan 1 Kecamatan," ungkap Budi. (rahmi)
Komentar Via Facebook :