Usai Imlek, Kini Sampah Menghiasi Kota Selatpanjang
Sejak Kamis 19 hingga Minggu (22/2/2015) di sepanjang Jalan Kartini, Imam Bonjol, Ahmad Yani, Tebing Tinggi dan jalan Diponegoro tempat digelarnya perang air pada perayaan Imlek tahun 2015 ini dipenuhi tumpukan sampah berserakan disana-sini jantung kota Selatpanjang Kabupaten Meranti.
Selatpanjang, OKETIMES.com - Meski pemerintah daerah sudah sering mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti, khususnya masyarakat Tionghoa agar bisa menjaga kebersihan ketika usai menggelar perang air pada perayaan Imlek kemarin. Namun himbauan tersebut, sepertinya tidak diindahkan dengan semestinya.
Hal ini terbukti dari hasil pantauan oketimes.com sejak mulainya Imlek pada Kamis 19 hingga Minggu (22/2/2015) di sepanjang Jalan Kartini, Imam Bonjol, Ahmad Yani, Tebing Tinggi dan jalan Diponegoro tempat digelarnya perang air pada perayaan Imlek tahun 2015 ini dipenuhi tumpukan sampah berserakan disana-sini jantung kota Selatpanjang Kabupaten Meranti.
Pemandangan tersebut sebelumnya masih sangat bersih, indah dan asri. Namun akibat minimnya kesadaran masyarakat untuk membersihkan tumpukan sampah tersebut, kini kota Selatpanjang sudah berubah menjadi kota yang semberaut akibat sampah yang berserakan di tiap jalan jantung kota Selatpanjang.
"Kalau masalah sampah di Jalan Selatpanjang ini ya sama seperti tahun sebelumnya, tidak ada perubahanya. Dimana seusai digelarnya perang air pasti sampah berserakan," cetus Iwin (24) warga Jalan Kartini pada media ini di Selatpanjang, Minggu (22/2/15).
Diakuinya bahwa, atas terjadinya hal ini memang tampak jelas kurangnya akan kesadaran dari masyarakat yang merayakan Imlek itu sendiri. Yang seharusnya mereka menjaga akan kebersihan pada hari raya mereka, tetapi malah sebaliknya.
"Saya berharap pemerintah daerah lebih tegas lagi dalam menagani hal ini. Pasalnya masih ada hari-hari berikutnya digelar perang air pada Imlek 2015 ini," tukasnya. (azw)
Komentar Via Facebook :