Ribuan Jamaah Tarekat Naqsabandiah Hadiri Tawajuh Akbar
ROKAN IV KOTO, OKETIMES.com-Tawajuh Akbar Jamaah Tarekat Naqsabandiah Rohul-Kampar dan sekitarnya, pimpinan Khalifah H Alaidin Athary Aidarus Lc, dihadiri ribuan jamaah yang datang dari berbagai penjuru, Minggu (15/2) bertempat di Masjid Besar Istiqomah Kerajaan Rokan.
Hadir dalam tawajuh akbar tersebut, pimpinan Tarekat Khalifah H Alaidin Athary Aidarus Lc, Kakan Kemenag Rohul Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA, Camat Rokan IV Koto Agusmar, Lurah dan Kepala Desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, khalifah, mursyid, imam Masjid dan jamaah tarekat Naqsabandiah lainnya.
Kakan Kemenag Rohul, Ahmad Supardi dalam ceramahnya mengatakan bahwa jamaah tarekat adalah termasuk dalam kelompok Ulil Albab dengan dua ciri khusus, yaitu orang-orang yang memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi serta apa yang ada diantara keduanya, dan orang-orang yang banyak berzikir baik pada waktu berdiri, duduk, maupun berbaring.
Sejarah mencatat bahwa ternyata para ulama masa silam adalah orang-orang yang banyak melakukan penelitian tentang alam semesta, sehingga melahirkan temuan-temuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan, seperti penemuan ilmu Aljabar, ilmu kedokteran, filsafat, dan lain sebagainya, tegasnya.
Ahmad Supardi Hasibuan lebih lanjut menyatakan, mereka ini adalah orang-orang yang dikenal sebagai orang yang berzikir kepada Allah sepanjang hidupnya, baik dalam keadaan berdiri, duduk, maupun berbaring, sehingga tidak ada yang keluar dari mulutnya, kecuali ucapan zikir dan sebutan Asma Allah Yang Maha Kuasa.
Menurut Ahmad Supardi Hasibuan yang mantan Kepala Humas dan Perencanaan Kanwil Kemenag Riau, masalah yang dihadapi oleh umat Islam sekarang adalah terjadi pemisahan antara ilmu pengetahuan alam semesta dengan zikir kepada Allah. Penelitian alam semesta diambil alih oleh orang yang bukan beragama Islam, sedangkan zikir tetap dipegang oleh umat Islam melalui Thariqat.
Akibatnya ilmu pengetahuan alam berjalan sendiri-sendiri sesuai dengan keyakinan pemiliknya, sedang zikir juga jalan sendiri tetapi tidak ditopang oleh ilmu pengetahuan. Akibat lebih lanjut, ilmu pengetahuan berjalan tanpa roh dan cenderung merusak alam semesta, sedangkan zikir juga berjalan sendiri tanpa kekuatan ilmu pengetahuan.
Pimpinan Thariqat Naqsabandiah Rohul Kampar dan sekitarnya Khalifah H Alaidin Athary Aidarus Lc mengatakan bahwa jamaah thariqat memiliki peran penting dan strategis dalam mewujudkan Rohul sebagai Negeri Seribu Suluk. Untuk itu, kegiatan jamaah tarekat ini akan tetap dilanjutkan.(ys)
Komentar Via Facebook :